your COMPETITOR is my PARTNER

04.57
   Sudut pandang sekali lagi mengawali segala sesuatu menjadi lain akibatnya karena akan menjadi pertimbangan apa yang akan kita lakukan. Pada umumnya seperti yang sudah kita ketahui ada 2 sudut pandang Positif dan Negatif kedua nya akan membawa perasan dan dalam buku best seller dunia “the secret” rasa ini akan menjadi pengundang reaksi di sekitar kita “low of atracktion” hukum tarik menarik. Singkat kata saya hanya akan membahas tentang POSITIF Thinking yang akan membawa kita pada POSITIF Feeling dan akan menarik Reaksi Positif dari sekeliling. Wabil khusus akan kita kaitkan dengan dunia entrepreneur yaitu bagaimana saya akan menyampaikan alternatif sudut pandang-perasaan-dan sikap terhadap kompetitor yang kebanyakan orang melihatnya sebagai MONSTER-MUSUH atau istilah negatif lainnya. 
    Mengutip prinsip master chun “kalau kita punya kesempatan untuk menyikapi sesuatu dengan riang gembira kenapa nggak”* dengan edit seperlunya. Jika pilihan kita jatuh pada Negatif Thinking barang kali akan tetap ada persaingan akan tetapi sy tidak menjamin cara nya.tapi berikut alasan saya mengapa kita harusnya bersyukur punya saingan karena mereka bisa juga kita sebut sebagi partner dalam makna luas, bahkan dalam bahasa yang sangat menarik Ippho Santosa yg populer dengan bukunya “7 keajaiban rejeki” menganjurkan kita untuk mencintai saingan kita. 
   Alasan saya adalah, 
   
1. Pembelajaran & Pengenalan Konsumen (Edukasi Pasar) 
      Saya akan memberi ilustrasi kasuistis bagaimana perang yang sengit antar operator GSM dalam hal tarif, bukan masalah perangnya, tapi coba kita lihat merekan berhasil membuat hari ini komunikasi dengan menjadi hal pokok tiang orang-banyangkan bila yang bermain saya incumbent Telkom dengan telkomsel nya, berapa lama waktu yang akan di butuhkan untuk mengajarkan hal itu pada konsumen. dan dari persaingan itu kita bisa menikmati tarif yang murah. Saya coba membayangkan ketika makin banyak pengusaha mercahndise baik yang sdh jadi atau custume by request akan datang suatu masaa dimana merchandise akan jadi kebutuhan pokok. 

2. Expanding the market 
     Logis apabila hadirnya saingan akan memperkecil market kita-tapi jangan salah pada saat yang sama pasarnya juga makin besar lho. Ilustrasinya : Anggap saja awalnya ada 1 kue di bagi 3 orang.kemudian datang 1 orang lagi makan 1 kue ini bila di bagi 4 orang akan menjadi kecil irisannya bila di banding dibagi 3 orang.akan tetapi dengan logika bahwa pada pada dasarnya masing2 orang sudah mempunyai pasar tersendiri maka kue/pasar itu secara akumulatif akan menjadi lebih besar. 

3. Improving self performance 
       Ada pepatah mengatakan “semakin tinggi pohon semakin besar angin yag menerpa nya” Ini akan jadi pembeda mana pohon yang berakar kokoh akan terus tumbuh dan besar dan yang berrakar ecek2 akan tumbang.padahal logika alam atau sunnahtullah nya ya semestinya mkin tinggi pohon makin kuat akarnya. Kaitannya angin itu ibarat saingan kita, seharusnya semakin banyak/kuat saingannya maka makin kuat juga kita, karena dengan persaingan akan memacu satu-sama lain belomba-berfikir-terus berinovasi paling tidak untuk tetap bertahan dan terus berkembang. Dan dalam posese ini alamiah yang terjadi adalah peningkatan kualitas dan kapasitas. Ada yang nyeletuk dalam salah diskusi saya di warung burjo ttg konsep ini “bagaimana dengan jatah rejeki kita?” Jawabannya saya sederhana, setiap makhluk sudah di jatah oleh-Nya, jadi jangan khawatir rejeki kita akan diambil pesaing kita, 

4. Partner /Mitra
       Anda akui atau tidak bahwa masing2 pengusaha/usaha selalu mempunyai nilai unggul yang dijadikan andalan. Bisa produk-bahan baku-atau yang lain. Pada point ini saya akan merumuskan kjadian yg sudah ada, dari pada menjadikan competitor sebagai MUSUH, apa tidak jah lebih baik menjadikannya partner? Dalam hal apa? Banyak.saling share produk, tanpa harus harus memproses atau punya alat sendiri kita bisa ikut memarsarkan produk partner dengan ciri khas kita.dan mereka yang mengerjakan. Share bahan baku Share market Dan bisa share networking/jaringan 

5. Bench marking/tolak ukur 
     Jangan malu2 untuk mengakui kalau competitor lebih baik.dan jangan malu2 untuk memakai cara yang sama untuk maju/lebih baik, itu sah-sah saja dalam bisnis.ada istilah, ATP (amati-tiru-praktekan), ATM(amati-tiru-modifikasi)atau AM(achmad, munandar)ha..ha... Saya rasa itu dulu, semoga bisa membuka diskusi 2 arah, sy membayangkan betapa INDAHNYA-betapa akan majunya kita andai masing2 dr kita bisa mengambl sesuatu yang baik dr tenpat berkarya masing2 saat ini.untuk kemajuan usaha kita. 

 Salam Kreative  Nandar

inspirasi dari tulisan Om ippho right santoso

Artikel Terkait

Previous
Next Post »
Silahkan Komentar Disini :