Fakta & Mitos dalam Bisnis

11.34



yang sering ikut training tentang membangun bisnis apapun itu pasti seru kelihatannya, yang saya maksud training dan seminar ya, bukan talkshow. karena kalau talkshow biasanya lebih berkisah tentang perjuangan sesorang membangun bisnis. nah kalau training dan seminar yang saya maksud adalah yang isinya menggebu-gebu tentang semangat bisnis dengan berbagai iming-imingnya. 

pasti ketika ikut seminar atau training, semangat kita juga menggebu-gebu tapi biasanya cuma bertahan maksimal 3 hari ha..ha..nah kalau yang memperhatikan ada beberapa hal nih yang biasa disampaikan di banyak seminar entrepreneur, misalnya ;
- semua orang harus menjadi pengusaha jangan jadi karyawan
- dengan menjadi pengusaha bisa meraih kebebasan waktu (time freedom)
- dengan menjadi pengusaha bisa meraih kebebasan keuangan, untung sebesar-besarnya (financial freedom)
- bebas memutuskan apapun, sikap maksudnya
dan lain-lain, silahkan temen-temen menambahkan..

tidak semuanya salah sih, tapi tidak semua benar juga, ada beberapa yang mau saya komentari tentang hal-hal di atas berdasar pengalaman bergelut menjadi pengusaha beberapa tahun ini *ciee...ciee mengaku pengusaha. he..he..iya pengusaha ni, karena punya usaha, menjalankan dan tidak menjadi karyawan he..he..jualan sih aslinya :p

pertama
dalam berbagai seminar seringnya para motivator ini hanya berbicara manisnya saja, tapi tidak menceritakan susah payah nya ketika membangun bisnis, begitu juga pesertanya kadang pengin manisnya saja, lupa kalau semua juga butuh perjuangan. yang enggak banget lagi tuh kalau seminar dan motivator bisnis tentang bisnis yang bersifat instan bahkan MLM (multi level marketing) kalau yang abal-abal mending di hindari. lebih baik bisnis yang real.

kedua
tentang menggodanya kebebasan waktu, finalsial dan dalam memutuskan sesuatu. oh ya artikel saya ini saya khususkan untuk yang mau membangun usaha atau bisnis dengan modal menengah ke bawah ya. kalau yang punya modal banyak mah mungkin lebih mudah, begitu buka bisa sewa/beli tempat, rekrut karyawan lengkap sesuai yang diperlukan, anggaran marketing promosi yang banyak berlimpah dll. nah kalau yang mulai dengan modal terbatas atau bahkan modal dengkul? siap-siap pusing aje :D

saya ambil contoh, tahun 2008 saya mulai membuka usaha percetakn dan desain, modal 1 komputer dan 1 printer dan seorang diri, satu ketika saya akan memerankan diri sebagai pemimpin usaha membuat perencanaan bisnis dll, satu ketika saya harus menjadi marketing membuat penawaran dan promosi, satu ketika saya jd customer servis, bagian produksi, desainer ngambil pesenan dll, di mana freedom waktunya? :D

freedom financial, 
bisnis pada dasarnya tidak bisa di tebak, contoh jualan sesuatu, sekalipun sudah nyebar promosi yang banyak tetep saja tidak bisa memastikan aka ada customer datang, ada satu ketika jualan atau orderan rame banget, ada kalanya juga sepi banget, kalau masih seorang diri mungkin gak bgitu masalah, bagaimana kalau sudah punya karyawan? di mana freedom nya? :D

ada yang bilang lebih enak jadi pengusaha dari pada kerja, kerja gaji segitu-gitu aja, masuk kerja setiap hari, di suruh-suruh di marah-marahi boss dll. jangan salah mending kerja tiap bulan hampir tiap bulan bisa dipastikan gajian asal kerjaan baik-baik saja apalagi yang PNS ;D . kalau bisnis yaitu tadi gak tentu penghasilan tiap bulan :D


----tapi mengapa kamu masih bertahan ndar?? ---

ha..ha..pertanyaan cerdas, yang di atas itu memang fakta yang saya pengin pembaca tahu dan pahami, tapi buka berarti sepenuhnya terjadi demikian ibarat istilah semacam sarkasme :)

realitas bisnis atau usaha ya begitu, apalagi yang level UMKM sperti saya baru Ratusan Juta Omzet tahunannya, memang tidak mudah tapi bukan berarti tidak bisa di jalani. dalam bisnis memang dasarnya hampir tidak bisa dipastikan apakah hari ini akan ada customer datang atau tidak, tapi dengan ilmu marketing bisa dipastikan dengan strategi, apalagi kalau yang percaya bahwa rejeki itu Allah swt yang mengatur, kalau sudah Berdoa dan usaha inysaallah rejeki itu ada.

kebebasan waktu, faktanya demikian bahwa dalam sebuah bisnis idealnya ada orang2 khusus yang mengurusi tentang marketing, keuangan, produksi, cs dll. tapi juga harus diterima bahwa ketika masih merintis bisnis apalagi bila dimulai sendirian maka harus bisa memainkan berbagai peran di atas tadi, sembari membangun bisnis, kita cari orang yang tepat menempati posi2 yang diperlukan. setidaknya di awal sudah tahu kelak ketika bisnis ini mau jalan ideal dan besar apa saja yang di butuhkan.

kebebasan financial, dalam hal ini bisnis lebih menarik, karena mau dapat omzet dan laba berapa kita yang tentukan, ya konsekuensinya mau dapat bnyak ya harus usaha lebih banyak atau lebih keras, di awal membangun bisnis harus mau prihatin karena dalam proses membangun dan mengembangkan, ada waktunya menikmati usaha keras.

secara umum memang memilih mendapatkan penghasilan dengan menjadi pengusaha atau jualan memang tidak mudah dan penuh tantangan, maka wajar tidak semua orang memilh jalan ini, tapi saya salut untuk mereka yang hari ini memilih dan bertahan di jalan ini, karena pasti penuh perjuangan. banyaknya mereka yang berguguran karena mungkin daya tahannya kurang. daya tahan ini penting dan agar kita mampu bertahan dan agar mimiliki daya tahan saya sarankan cintai apa yang kita kerjakan, dan miliki orientasi lain yang bersifat fundamental selain hanya orientasi ekonomi, misalnya tentang orientasi spiritualitas dan sosial.

apa yang kerja salah? enggak...
dulu saya termasuk yang saklek yang berpendapat bahwa semua orang harus jadi pengusaha, namun setelah berjalannya waktu dan melihat serta mengamati rekan-rekan, memang tidak semua orang cocok dan memiliki karakter untuk mnjadi pengusaha, misalnya harus selalu berfikir kreatif, kemampuan komunikasi, dan daya tahan tentunya, 
yang penting sebenarnya adalah mentalitas, kalau tentang ini saya sepakat bahwa semua orang baik yang jadi pengusaha atau bekerja harus punya yaitu mentalitas Entrepreneur, 

lagi pula, kita harus bagi peran, ada yang terjun jadi pengusaha, ada yang bekerja, ada yang jadi Abdi negara dan pemimpin pemerintahan agar semua kehidupan ini berjalan.

oleh karena itu, mari kita saling mendukung dan menyemangati agar di posisi dan pilihan masing-masing tetap melakukan yang terbaik, berprestasi sukses dan memberi manfaat. itu yang paling penting :)

semoga bermanfaat,
salam kreatif

nandar:)



Nasehat untukmu Ananda

07.06
lagi persiapan, jadi akhir-akhir ini tema posternya tentang keluarga dan anak-anak he..he..
semoga Allah swt memudahkan .. aminnn :D



ini namanya dek Ayyas putra dari guru ngaji saya ust. Imron Hamzah 
he..he..bukan anak sendiri kan masih singgle :D

Poster - Poster tentang Beastudi Etos

09.06
Nama saya Achmad Munandar, lebih akrab disapa nandar, kali ini saya memposting poster-poster dengan tema aspek-aspek pembinaan di Beastudi Etos yang meliputi 4 hal serta nilai-nilai yang bagus yang ditanamkan program beasiswa dari dompet dhuafa kepada para pesertanya ini, semoga bermanfaat :)

1. Agama
aspek pembinaan ini, bertujuan membentuk pribadi yang berahlak islami, dengan materi-materi memperdalam pemahaman agama serta kegiatan-kegiatan keseharian di asrama yang membentuk pribadi islami: kajian-Sholat Berjamaah-Tilawah dan hafalan Rutin-Al ma'tsurat bersama dll.




2. Akademis
aspek pembinaan ini, bertujuan membentuk pribadi cerdas dan prestatif, pendampingan belajar dan materi-materi pembinaan dalam bentuk seminar-diskusi dll tentang menjadi pribadi prstatatif. standar program ini peserta beasiswa minimal ber IPK 3 dan mendorong untuk aktif daam berbagai kompetisi ilmiah.



3. Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat
aspek pembinaan ini, bertujuan membentuk pribadi peka terhadap permasalahan sekitar dan mampu memberi solusi dengan pemberdayaan masayakat, program unggulan adalah Sekolah desa produktif dengan 3 aspek pemberdayaan: pendidikan, kesehatan dan ekonomi.



4. Kemandirian / entrepreneurship
aspek pembinaan ini, bertujuan membentuk pribadi mandiri dengan materi pembinaan teori dan praktek tentang entrepreneur. sudah banyak alumninya yang sukses dalam dunia wirausaha tidak hanya mandiri pribadi tapi juga sudah mampu membuka lapaangan pekerjaan bagi sekitarnya.





 itu tadi aspek-aspek pembinaan dalam program beastudi etos, yang saya pelajari mungkin ada yang yang tidak tepat, mohon pembaca berkenan mengoreksi he..he...

# yang ini jargon beastudi etos wilayah semarang, di populerkan ketika pak Nur Saudi menjadi pendamping etos kisaran 2006-2008 dan pak efendi nugroho menjadi Korwil



#pesan dari pak bambang Suherman beliau Kornas Beastudi Etos he..he...

       

#jargon ini saya dapat tahun 2007 ketika Temu Etos Nasional, dan bener jadi kenyataan :D




Menggagas Kemandirian Pendanaan Lembaga Mahasiswa

11.11


     Masa-masa menjadi mahasiswa dan aktivis mahasiswa adalah masa di mana kita bisa ber aktualisasi seluas-luasnya dalam mewujudkan ide dan gagasan melalui aneka kegiatan. Hampir bisa dipastikan kegiatan-kegiatan yang di creat oleh mahaiswa dengan berbagai lembaganya bertujuan mulia. Mulai dari seminar tentang pengembangan diri, pengembangan prestasi, kewirausahaan sosial masyarakat bahkan sampai bagaimana peran mahasiswa dalam membangun bangsa dan negara.
     Saking mulia dan tulusnya dalam menyelenggarakan aneka kegiatan ini, bahasa becandanya kalaupun harus “tombok” atau mengeluarkan dana pribadi sekalipun tidak menjadi masalah. Setidaknya dengan menyelenggarakan aneka kegiatan tadi mereka sudah mendapat pengalaman dan ilmu.
   Tapi kalau aneka kegiatan tadi bisa diselenggrakan dengan tidak harus merogoh kocek pribdi dengan tanpa mengurangi semangat mencerdaskan masyarakat atau memberi manfaat bagi mahasiswa lain kenapa tidak?
     Di sini mulai timbul tantangan di mana segudang ide aneka kegiatan yang di gagas lembaga mahasiswa harus dibenturkan dengan daya dukung dana untuk penyelenggaraaannya. Sebagai masyarakat kampus bagian dari civitas memang idealnya pendaan aneka kegiatan lembaga mahasiswa juga bisa didukung oleh birokrasi kampus, sayangnya sering kali kebutuhan dana sebuah kegiatan mahasiswa lebih besar dari anggran yang bisa diberikan oleh birokrasi, mau tidak mau kepanitian dan kelembagaan kampus harus memutar otak dan mencari solusi agar acara yang bertujuan mulia tetap berrjalan sesuai apa yang diharapkan dengan pendaan yang memadai.
Maka harus di cari pendaan kegiatan di luar apa yang bisa birokrasi berikan, umumnya berikut sumber pendanaan yang bisa diusahakan;
1.    1. Sponsorship
Melaksanakan sebuah kegiatan dengan dukungan dari sponsor bisa dari sebuah instansi pemerintah, perusahaan atau indvidu.Berdasar pengalaman kesuksesakn sponsorship setidaknya perlu didukung oleh faktor;
a. Seberapa menarik sebuah acara
b. Kesesuaian acara dengan program instansi atau perusahaanContoh, untuk acara penghijuaan meminta sponsor ke BLH kemungkinan besar tembus atau perusahaan yang punya program sejenis kepedulian lingkungan.
c. Jumlah peserta sebagai target marketing
d. Permintaan sponsor disesuaikan dengan kemampuan target sponsorKalau mengajukan sponsor ke poto copy jangan menawarkan pilihan partisipasi Gold-brown dll dengan nominal puluah juta, pasti yangg diminta illfeel langung tembak misal minta free fotocopy untuk hangout seminar dan sejenisnya.
e. Benefit yang diterima oleh pemberi sponsor,hal ini berkaitan dengan seberapa menarik kompensasi yang ditawarkan pembuat acara apabila sponsor memberi dukungan pada acara itu, misal dengan memberi sponsor setidaknya 50% peserta bisa jadi pelanggan sbuah produk.
Dalam mencari pendaan berupa sponsorship yang sering dilupakan para pencari psonsor adalah “sponsor oriented” lupa memprioritas apa yang sponsor terima apabila memberi sponsor dan terlalu fokus pada apa yang diminta.
 
2.   2. Dana Usaha
   Adalah kegiatan yang dilakukan oleh kepanitiaan atau kelembagaan mahasiswa dalam upaya mengumpulkan dana untuk sebuah acara dengan cara melakukan aktivitas yang bisa menghasilkan uang. Umumnya adalah dengan berjualan sesuatu dan untungnya akan digunakan untuk mendanai sebuah acara.
    Problem yang sering di temui di lapangan adalah untuk berjualan suatu produk harus punya modal untuk produksi produk itu terlebih dahulu, sayangnya ada kasus dimana produk yang dijual tidak laku yang akan berujung danus tidak berhasil.
   Dalam kasus ini, kemungkinan produk tidak laku dan harus punya modal untuk diproduksi bisa disiasati dengan bekerjsama dengan mitra, ada yang menyebut dengan sitilah konsinyasi Di mana kita meminjam produk milik mitra untuk di jual, panitia hanya membayar harga pokok produk dan untung untuk panitia tidak harus modal kan? ^_^ kalau gak laku cukup dikembalikan.
      Atau dengan manajemen cashflow yaitu dengan memproduksi sebuah produk yang yakin laku dijual tetapi ketika mmemprduksi produk ke mitra hanya dengan uang muka dulu, setelah produk jadi dan dijual meminta tenggat waktu tertentu untuk pelunasan ongkos produksi. Atau dengan sistem pre order.
    Danus dengan model saling percaya gini, kuncinya dalah membuat mitra percaya pada kita dan negosiasi serta komitmen karena sekali melanggar kesepatakan bisa fatal akibatnya terkait kepercayaan di kemudian hari.
 
3.    3. Badan Usaha Milik Lembaga Mahasiswa
    Kalau danus bersifat temporari dalam event tertentu, konsep badan usaha bisa dilakukan secara berkelanjutan baik satu kepengurusan atau bahkan lebih, misalnya di wadahi oleh departemen atau bidang ekonomi bisnis dalam setiap lembaga, intinya bagaimana bidang ini bisa mewadahi kegiatan jual beli atau pengerjaan suatu proyek.
Contoh sederhana;
a. Berjualan snack dan pulsa di sektretariat lembaga mahasiswa
b. Menerima order kebutuhan anggota kelembagaan misalnya jaket-kaos dll
c. Menerima order keperluan event setiap departemen
misalnya setiap bidang atau divisi di lebaga dalam 1 kepengurusan pasti ada program kerja atau acara yang biasanya membutuhkan hal-hal seperti: spanduk-plkata-pamflet dll
Kalau ini bisa dihandle oleh badan usaha milik lembaga maka perputaran uang bisa kembali lagi ke lembaga, yaitu dengan cara mencari mitra utuk handle tiap order, dengan penawaran bahwa akan sering order pasti bisa meminta harga khusus, selisih 1000-10.000 lumayan, dari pada untung buat orang lain lebih baik untuk lembaga sendiri 
Untuk cara ini salah satu tantangan adalah komitmen dari semua anggta dan divisi untuk bersedia order memulaui dbadan usaha milik lembaga dan itu tidak mudah.

4.   4. Kerjasama 1 Tahun Kepengurusan
     Pernah gak sih, harus mengulangi mengajukan penawaran kerjasama ke sebuah instansi atau perusahaan yang sama itu tidak efektif dan efisien, bisa di coba dengan menawarkan kerjasama 1 tahun kepengrusan, tiap musyawarah kerja tiap departemen dalam lembaga mahasiswa kan pasti sudah punya proker dan time line nya itu modal untuk menawarkan kerjasama satu kepengrusan , misal dengan percetakan disebutkan item apa saja dalam satu tahun kepegurusan yang akan dicetak, berapa jumlahnya dan kapan waktunya.
     Manfaat cara ini kita tidak harus mengulang mengajukan sponsor tiap kali ada event mengulang-ulang penjelasan dlll serta bagi yang dimintai sponsor dia sudah bisa memastikan dalam 1 tahun dari lembaga tertentu apa aja yang akan didukung, spesifik contoh dengan percetakan stidaknya dia bisa memastikan akan dapat order yang berkelanjutan. Tinggal membahas apa benefit yang maisng-masing minta dari kerja sama tu.
     Berdasrkan pengalaman penulis, Itu beberpa hal yang bisa dilakukan dalam rangka mencari pendaan untuk aneka kegiatan lembaga mahasiswa selain mengandalkan dari dukungan birokrasi. Menurut saya mengagas kemandirian pendaan kelembagagan mahasiswa itu penting, tidak hanya agar acara berjalan dengan ideal dan manfaat yang diberikan kepada kalayak maksimal tapi juga tentang independensi sikap kelembagaan, kalau kita mandiri membiayai kegiatan kita akan meminimalisir apabila ada hal2 yang sifatkan sensitif yang perlu kita sikapi
     Selain itu juga, perlunya merubah pola pikir bahwa dalam melaksanakan kegiatan mahasiswa tobok atau menggunak dana pribadi diperbolehkan, secara waktu, tenaga dan pikiran kita sudah bnyak tercurah dalammembuat event, kalau bisa untung atau setidaknya tidak tombok kenapa tidak? :)
 
Hidup Mahasiswa (^_^)V