" Bulan Dana alumni" , sebuah gagasan kontribusi real alumni dalam suport kontinyuitas program Beasiswa Studi

05.21



Pagi alumner yang berbahagia dan baik hatinya, ijinkan untuk kesekian kali saya sebagai bagian dari keluarga alumni etos semarang yang kebetulan juga pengurus untuk kembali menuliskan gagasan saya untuk menjadikan komunitas dan keluarga alumni yang solid ini makin keren dan kontribtif.
Kalau bicara kontribusi alumni tidak lepas dari latar belakang dan alasan ini merupakan wujud rasa syukur kita melalui tindakan atas apa yang pernah kita dapat dan meneruskan kebaikan-kebaikan itu.
Dalam kesempatan kali ini saya akan coba mengurai sebuah gagasan saya untuk menjawab sebuah tantangan tantang dengan cara seperti apa kita bisa berkontribusi secara real, kontinyu dan terukur untuk keberlangsungan program beasiswa ini.

Saya awali dengan apresiasi dan ucapan terimakasih kepada seluruh keluarga besar etos semarang yang semakin hari semakin solid dan prestatif dalam konteks sebuah komunitas alumni bila dibanding dengan komunitas alumni etos daerah lain walau demikian kita tetap harus memupuk dan meningkatkan kesolidan ini.
Berikutnya saya ingin meyampaikan sebuah data bahwa program beastudi etos yang lahir sejak 2003 ternyata membutuhklan dana yang besar untuk operasionalnya sebagai contoh hanya untuk kebutuhan asrama saja minimal dibutuhkan sekitar 1,2 M belum untuk pembinaan dll.
Selama ini berdasar keterangan dari manajemen pusat dana yang digunakan dari dompet dhufa zakat, infak sedekah dll. Nah dari fakta di atas ada yang menarik bila disandingkan dengan fakta bahwa hingga 2015 ini beastudi etos sudah meiliki skitar 1200an alumni seluruh indonesia dengan mayortitas alumninya sudah mandiri baik bekerja maupaun menjadi wiraswasta.
Bicara tentang kontribusi alumni pada program ini dala 2 tahun terakhir pengurus dari pusat mencoba membuat aneka program yang kalau saya sederhanakan menjadi 3 yaitu alumni bisa memilih salah satu atau semua opsi kontribusi dengan jaringan yang dimilki untuk support program ini, kontribusi dengan waktu, tenaga dan ilmu yang dimiliki serta yang terkahir kontribusi dengan donasi. Yang menarik dari pengurus pusat mencoba membuat semacam level kontribusi versi mereka dari yang terendah yaitu jaringan, kemudian waktu tenaga dan pemikiran dan yang paling tinggi dengan donasi. Donasi yang dimaksud awalnya dengan misalnya ber zakat sedekah infaq ke dompet dhuafa yang pasti nantinya juga akan dibagi untuk program etos tapi tidak spesisfik atau 100%.
Melihat prespektif pusat saya paham mengapa meletakkan donasi sebagai kontribusi di level paling tinggi karena hal ini paling sensitif karena terkait uang, kesannya materealistis banget dan tidak semua alumni dalam kondisi longgar paling tdk itu rabaan saya pola pikir pusat dan juga memang bila kita merujuk pada MOU kita diawal program memang tidak dicantumkan tentang kontribusi berupa donasi yang ini. Maka sebernarnya program ini lebih ke sukrela.
Nah di sini saya coba mengemukakan pendapat pribadi pandangan saya tentang level kontribusi berdasar pada pengalaman mengurus alumni 4 tahun terkahir dala konteks kontribusi yang bisa digunakan untuk support keberlangsungan program beasiswa ini. Menurut saya level kontribusi di atas kebalik dan harusnya di balik, mengapa? Karena kondisi kesibukan alumni, waktu menjadi barang berharga bagi alumni yang setelah lulus sibuk dengan kegiatan masing-masing dunia kerja dll. Tidak mudah bagi alumni meluangkan waktu tenaga dan pikiran di sisi lain saya melihat sepertinya mengeluarkan bebrapa ribu lebih mudah seharusnya.
Maka pelevelan menurut saya adalah kontibusi paling sederhana adlah dengan donasi, kemuadian jaringan dan level tertinggi adalah dengan waktu tenaga dan pikiran untuk proram ini. 
Saya baru bilang bentuk kontribusinya lho ya belum bicara masalah nominal dan intensitasnya he..he..sampai disini siapa saja yang setuju dan tidak? Angkat tanannya 
smile emoticon
Mengapa donasi? Karena terukur dan bisa langsung menunjang program beasiswa ini sebagai pembiyaaan. Jadi nanti donasi yang terkumpul spesisfik dipercayakan ke DD untuk support program ini. Saya membayangkan jika suatau saat dan untuk program ini terhenti maka sayang sekali bila program beasiswa ini harus terhenti. Kalau bicara keberlangusungan program ini siapa yang paling berkepentingan mendukung keberlanjutanya? Saya pikir kita seharusnya. Atau kalau almdulillah progrm ini terus berlanjut maka donasi kita bisa untuk mengurangi pegeluaran DD bisa untuk program sosial yang lain dan atau dengan donasi kita bisa menambah kuota penerima beasiswa ini karena hari ini per tahun beastusi etos baru bisa mengcover siswa miskin sekitar 300an dan data nasional menunjukkan siswa miskisn yang bisa kuliah baru 6% dari 500.000-an lulusan sma.
Partisipasi donasi alumni selama ini
Bicara kegiatan donasi alumni selama ini saya sebagai pengrus sudah sangat bersyukur, diantara melalui program arisan bulanan, dimana tiap yang dapat arisan akan berdonasi/infaq senilai biaya arisan bualanan. Ide sederhaa yang brilliant cara nembuat alumni berinfaq tanpa merasa berat 
smile emoticon
. Berikutnya melaui program rutin alumni diamtra kegiatan ramadhan dan juga program yg sifatnya insidental misal penggalangan dana untuk bencana atau untuk kabar alumni baik bahagia maupun musibah.

Kegiatan ini mengasah kepekaan kita sebagai keluarga untuk saling membantu, tidak lupa yang bersifat pribadi misal menganjurkan zakat infaq sedekah pribadi alumni ke dompet dhuafa.
Tapi sekali lagi program donasi di atas masih bersifat bermanfaat lokal untuk kita dan daerah serta belum spesifik untuk program beastudi etos dari pusat ini yang diharapkan. Tapi tidak udah bukan hanya sari sisi nominal dari sisi angka partisipasi saja mngkin masih kurang dari 30%. Ini tantangannya bagaimana membuat sebuah program kontribusi donasi yang bisa direaslisakin dengan penuh kesadaran kegembiraan, secara angka partisipasi tinggi dan intensitas rutin.
Sebuah Gagasan.
Menilik pada latar belakang yang panjang lebar di atas, saya mempunyai sebuah gagasan. Gagasan in terinspirasi dari program PMI yaitu bulan dana PMI. Kita pasti ingat waktu SMP dan SMA dulu dalam berapa waktu sekali. Kita ingat ada selembar karcis dan kita menyumbang Rp 1.000,- sederhana tapi efektif, rutin dan yang menarik pasti mayoritas pemnyumbang mengeluarkan uangnya dengan penuh keasadaran, senang hati dan antusias. Nah perasaaan seperti inilah yang ingin saya harapkan ketika apara alumni mengeluarkan sebagaian rejeknnya untuk support program ini.
Teknisnya kurang lebih sama, bagaimana kalau kita membuat program " Bulan Dana Alumni " layaknya program dana PMI ini? Kurun waktunya kita mulai dari 1 tahun sekali dulu dengan nominal yang ringan misal 1,000 rupah saja yang penting semua berpartisipasi. Dana yang terkumpul akan kita salurkan ke dompet dhuafa agar disalurkan secara khsus ke program beastudi etos. Artinya program donasi buatan lokal kita selama ini tetap jalan dan program bulan dana alumni ini bersifat rogram daerah lokal semarang dan harapan saya kalau program ini berhasil bisa dilakukan di daerah lain. mengingat hari ini alumi beastudi etos secara nasional belum memiliki program kontribusi yang jadi progra nasioal dan serentak.
Ada yang menarik sebelum memikirkan ide ini saya mencoba mencari referensi tentang bagaimana sebuah organisi alumni mensupport program beasiswa nya dalam konteks kontribus dana, saya meneuakan contoh yang menarik yaitu ikatan alumni PPSDMS dimana hari ini keberlanjutan porgram ditopang dari donasi bulanan, yang menarik bukan hanya dari sisi nominal dan juga antusias dan kedisiplnan dalam berdonasi rekan-rekan bisa cek di situsnya http://www.iappsdms.org/ bahkan disana dipampang laporannya 
smile emoticon
.

Demkian sedikit sharing saya kali ini, saya tunggu tanggapan rekan-rekan alumni yang lain 
smile emoticon
 Terimaksih

nandar