Aksi Simpatiku di Hari Bumi

By Nandar Selasa, 22 April 2014

Share Tweet Share Share Email

   " Saya bersyukur masa muda awal-awal menjadi mahasiswa tumbuh di kalangan aktivis, dan itu berpengaruh terhadap pola pikir dan tindakan terhadap suatu hal, di bawah ini salah satu kenangan tahun 2010 di Hari Bumi 22 April, saya bersama rekan-rekan di Beastudi Etos Semarang, mengagas aksi dengan Tema menyelamatkan lingkungan.

  Yang menarik dari aksi kami yaitu maskot yang kami bawa Gatot Kaca dengan dominan warna hijau menyimbolkan Pahlawan Go Green dan Buto Geni sebagai simbol Global Warming. aksi kami long march sepanjang jalan orasi dan mencabut Paku-paku di pohon sepanjang perjalan sebagai simbol kecaman pada mereka yang suka masang pamflet dan iklan di pohon. 

   Sebelum aksi kami akhiri ada aksi Teatrikal memperlihatkan pertarungan antara gatot Kaca dan Buto Geni. Ada poster dan tebar stiker himbauan mencinta lingkungan.

ada beberapa hal yang menggelitik, diantaranya aksi ini beum dapat ijin, dan kami di datangi 6 Polisi preman untung sudah ada kenalan intel jadi aman :) . kami di kawal 2 mobil dalmas padahal cuma 30-an orang, katanya khawatir ricuh akhirnya polisi bilang "Aman kan mas Nandar? kalau aman mobil dalmas tak suruh pulang saja :D " 

Kamis, 22/04/2010 17:38 WIB

Peringati Hari Bumi, Aktivis Semarang Cabuti Paku di Pohon

Triono Wahyu Sudibyo - detikNews

Gatot Kaca Pahlawan Go Green 

Buto Geni simbol Global Warming

Semarang - Memperingati Hari Bumi yang jatuh pada hari ini, sejumlah aktivis yang tergabung dalam Relawan Tanggap Bencana mencabuti paku-paku sisa poster atau iklan di pohon. Namun, poster atau iklan yang masih terpasang, dibiarkan begitu saja.

    Aksi simpatik ini diawali mulai pukul 16.30 WIB di depan gerbang Kampus Undip Tembalang, Jl Prof Soedharto, Semarang, Kamis (22/4/2010). Mereka longmarch sejauh kurang lebih 1,5 Km.

    Di sela long march, beberapa peserta aksi yang mengenakan ornamen wayang orang Gatotkaca mencabuti paku dengan menggunakan tang. Paku-paku itu kemudian dikumpulkan.

Tak semua pohon, diteliti. Dan, pohon yang dipasangi iklan atau poster pun tak dijamah, sehingga masih ada pohon yang rusak akibat ulah pemasang iklan atau poster yang tak bertanggung jawab.

   Saat temannya mencabuti paku, sebagian peserta aksi yang berjenis kelamin perempuan, mengacung-acungkan poster yang salah satunya bertuliskan, "Aku nggak punya keluarga, siapa yang merawatku kalau bukan kalian?"

   Koordinator aksi, Nandar mengatakan, aksi itu dilakukan agar masyarakat menghargai alam, terutama pohon. "Hari Bumi harus dijadikan momentum agar manusia tak semena-mena terhadap alam," katanya.

    Aksi cukup menarik perhatian pengguna jalan dan masyarakat. Beberapa kali lalulintas tersendat. Polisi berpakaian preman mengawal aksi tersebut. Aksi diakhiri di Kawasan Patung Diponegoro, Jl Ngresep Timur,

Link Liputan di DETIK