#serial mindset: di Dunia Apa yang Kau Cari???

10.13

    Apa kabar sodara2ku yang di Cintai Allah SWT ? semoga senantiasa dalam limpahan Karunia Nya :) 

judul artikel kali ini teringat ketika kunjungan ke pesantren Modern Gontor yg fenomenal banyak di kenal di novel negeri 5 menara bersama keluarga besar Beastudi Etos semarang, di pintu gerbang tertulis tulisan Besar "Ke Gontor apa yang kau cari?? " 



latar belakang berikut dari artikel ini adalah dalam bulan November saya bertemu dengan 3 senior saya, dan diskusi panjang lebar yaitu; 



->pak Agus sugito ketika saya ngalor ngidul cerita ttg membuat skenario agar orang2 dekat saya, keluarga, ponakan, tetangga dll tetap produktif dengan berbagai sarana yang mungkin dilakukan, semua rencana saya mentah hanya dengan pernyataan "bukan sarananya yg utama le, tapi yg lebih penting adalah pemahaman ttg makna hidup dan kehidupan" #jlebb 
->berikutnya adalah mas Pariman, sambil makan garang asem kami berdiskusi, bagaimana idealnya kita menjalani hidup ini, selalu bikin mikir dalem kalau diskusi sama Psikolog :D 
-> dan yang baru saja bertemu pak Siswadi, panjang lebar cerita pekerjaan dan bisnis masing2 sampailah pada bahasan tentang sebuah ruang kosong , dann itu juga yang pernah saya rasakan ketika menjalani keseharian ngurusi usaha, ada satu titik di mana dalam runitas itu ada yg terlewat sebagai ruang kosong yang harus di isi. 



bingung coba merangkum apa yang hendak saya tulis, dan ktemulah artikel dari Coach Bisnis saya di program Coaching bisnis bank Mandiri, dari coach Yuza, semoga bisa mewakili apa yang ingin saya sampaikan :) : 



Day Dreaming or Is it Possible 
By COACH Yusa Aziz, Master & Mentor COACH from iCOACH 



     Seorang Entrepreneur menghadap saya minggu lalu, dan bertanya apakah benar bahwa sebuah teori yang mengatakan bahwa seharusnya kinerja seorang Pengusaha atau Entreprenuer selayaknya hanyalah Jual Beli Business??? Maksudnya Beli Business (Buy a business) adalah menciptakan ide business menjadi sebuah business riil…. atau bisa juga beli business adalah benar-benar membeli dari seorang pemiliki sebuah business yang hampir bangkrut atau yang sedang berjalan baik atau yang berjalan biasa saja….. Kemudian Business ini dibangun kembali atau dijalankan untuk ditingkatkan Cashflow dan profitnya sehingga si Pembeli bisa menikmati profit & cash tersebut… 



    Setelah Solid Business-nya berjalan dan puas mendapatkan profit & cash dari business tersebut, barulah bisa jadi Entrepreneur tersebut menjual Business itu dengan cara berbagai macam, apakah itu dengan cara IPO (Initial Public Offering), Franchising, Jual secara privat, dsb.. Well, memang itu idealnya dan seperti yang dilakukan oleh legendaris pengusaha LN(Luar Negeri) maupun DN(Dalam Negeri).. 



    Tetapi kenyataannya: Berapa banyak pengusaha yang BARU dalam TAHAP MEMBELI BUSINESS saja sudah TERTIPU?? Due Dilligent benar-benar tidak bisa diketahui apa yang terjadi didalamnya… Hanya melihat gambaran laporan keuangan, laporan keuangan bisa digoreng dan disulap, ALAKAZAM… jadilah laporan keuangan yang Biru atau Hijau semua… Kalau Anda lulus dan taruhlah Anda membeli sebuah Business yang baik dan lumayan, maka PHASE ke 2 adalah TANTANGAN sebenarnya…. Yaitu MEMBANGUN BUSINESS… Inilah tantangan REAL-nya…. Jangan dipikir membangun Business melalui “Membangun Team dan Membangun Process” itu MUDAH… Banyak Faktor dan hal-hal detil yang harus dikerjakan dan dibiasakan sampai TEAM Anda yang telah Anda bentuk menjadi TERBIASA…. 
      
     Banyak Pengusaha yang justru Frustasi disini… Akibatnya dana/modal yang dipakai untuk membeli atau menciptakan Business tersebut, tidak bisa kembali sesuai dengan harapan… Banyak pengusaha akhirnya terjebak ke dalam permainan RUTINITAS…. Dan lambat laun IMPIAN menjadi seorang Entrepreneur SUKSES dan KAYA pun seperti John D Rockefeller, Warren Buffet, dan sebagainya.. akhirnya perlahan terlupakan dan terhapus dari memori Anda…..He, he, he… 



     Apa ANTIDOTE semua ini? Don’t buy Marketing Jargon Just as easy and simple as that…. But untuk hanya sekadar TAHU & BELAJAR tentu saja BOLEH… Buy Build Sell Business kadar SUKSESnya adalah RELATIF… Gak percaya, coba saja HITUNG STATISTIK-nya… berapa banyak yang berhasil seperti Warren Buffet, Rockefeller, dan sebagainya??? 



    Mendengar, melihat dan mempelajari teorinya tentu INDAH… Tapi coba rasakan prakteknya… Apakah se-INDAH Teorinya?? Seorang Client saya yang sudah berbisnis berpuluh tahun dan ikut program Coaching selama 5-7 tahun, barulah bisa membangun satu dua business baru lagi…. Coba tanyakan kepada beliau, apakah REALITA-nya SEINDAH TEORINYA??? 




So get real… Supaya jangan tergoda oleh Hebohnya Impian Amerika… (American Dreams)… memang orang Amerika pintar menjual Mimpi koq, you better find out and ask yourself these questions : 



1. Who are you? (Not your name given by your parents) 



2. Why are you here? What on earth were you born for? 



3. Where are you going? What is your purpose in this life? 



4. What will you be known for after you leave this world? 




Einstein bilang, ”Try NOT to be MAN of Success, But Be a MAN of VALUES”….”Jangan pernah coba jadi Manusia Sukses, tapi jadilah Manusia yang menebarkan MANFAAT…” 



Kata saya, ”DENGAN MENJADI MAN OF VALUES (MANUSIA PENEBAR MANFAAT), OTOMATIS ANDA AKAN DITINGGIKAN…. TETAPI KALAU SESEORANG BERMAKSUD MENUMPUK KEKAYAAN MATERI, MAKA ANDA AKAN TAKUT DARI SEGALANYA”…. 



He he he, Bukan berarti Jadi KAYA MATERI tidak BOLEH… KAYA MATERI Hanyalah HASIL & PROYEKSI DARI KEKAYAAN DI DALAM DIRI ANDA…. TANPA BUY BUILD SELL BUSINESS, ANDA SUDAH KAYA KOQ….!! 



The Real Question is Are you becoming A Real You? Are you becoming A Man who is being Programmed from outside world?? Apakah Anda otentik menjadi diri Anda sendiri? Atau apakah Anda menjadi Manusia yang diprogram oleh Dunia Luar? Menjadi Seseorang bukan menjadi diri sendiri adalah sudah COPY PASTE program dari orang lain…… 



Have a Day Dream or Be A real Authentic Self…It is your FREE WILL….!!:) 






Semoga Bermanfaat, 
saya nandar 
salam kreative :) 

Artikel Terkait

Previous
Next Post »
Silahkan Komentar Disini :