Ketika Mas Mumun Pergi

06.29

sebuah cerpen karya nandarart
terinpirasi cerpen" ketika mas gagah pergi " 
karya bunda helvy tiana rosa




sore yang indah, angin bertiup lembut membelai pepohonan dan reruputan, tampak hamparan ladang miring bertanaman rumput gajah di atas sungai kecil yang airnya mengalir lirih, dan nikmat tuhan manakah yang kamu dustakan?. aku memandanginya dari lantai 2 gedung A, ya lab tanaman fakultas pertanian dan peternakan undip. seharian mengajar sejenak menikmati udara sore sebelum pulang..hmmm damai dan sejuk. 

mataku lurus ke depan sesekali memperhatikan jalan terlihat lalu lalang mahasiswa, yang tua, yang muda bahkan yang masih memakai hitam putih itu artinya mahaiswa baru masih dalam masa orientasi, ya 8 tahun silam aku pun memakainya penuh semangat. layaknya mereka, bagaimanapun diterima di kampus terbesar di jawa tengah adalah sebuah kebanggaan tersendiri.

jilbab cream ku melambai tertiup angin sore, mataku tiba2 tak mau bergeming memandang lurus depan, tiba2 pikiran ini melayang mengingat kejadian2 kenangan indah kala masih mahsiswa baru. dari semua hal yang kuingat hamparan ladang praktikum belakang gedung A ini yang tak terlupakan, ada banyak kenangan di sana. seolah bayangan seorang pria berkelebat mebawa kenanganku jauh ke masa lalu..

September 2007 
bulan yang begitu bahagia, hari pertama masuk kuliah jurusan nutrisi pilihanku, no bukan salah pilihan ini pilihan pertamaku ketika mengikuti spmb. ayahku pengusaha ternak di kampung beliau ingin anak keduanya belajar menjadi peternak yang berpendidikan agar kelak bisa melanjutkan usahanya dan membersarkanya, idealis. 

3 hari ikut pmb mebuatku banyak memiliki kenalan dan teman, ada yang heboh, ada yang cakep n cantik, ada yang alim2 berjilbab besar seperti mia, ana sulis dan dwi. he..he..aku sih belum berjilbab. ada juga yg culun namanya idun, dan ada juga yang rada konyol suka nyari perhatian si mumun, ia cukup menyita perhatian setelah membuat heboh saat pencalonan komandan tingkat. dalam hatiku nih anak boleh juga ha..ha..baik tapi kurus ups..

Semester I
tak terasa 6 bulan berlalu, bersyukur bisa belajar dengan asyik dan punya banyak teman. banyak juga kegiatan di organsisasi. aku aktif di HM dan BEM dari sekian teman yang aku sebutkan tadi si mumun yang kurus n lucu kami satu kepengurusan di hm dan bem. sudah ku duga sejak saat pertama lihat dia di pencalonan komting ni anak punya potensi dan bakat di organisasi dan sospol. dan benar aja walo kadang suka menggebu-gebu tapi sebanding lah sama kapasistasnya. 

hanya saja sayang begitu semangatnya di orgainasi kadang ia keteteran di akademis, aku sebenere rada kurang setuju, mustinya ia bisa balance aktif di orgasinasi tapi akademis harus tetap bagus. karena tujuan utama ke kampus adalah belajar kuliah. tapi entahlah ni anak emang rada spesial kelihatanya. begitu antusias ketika belajar n praktikum  hanya saja butuh 2 smpe 3 kali lebih lama  memahami mata kuliah, ia sering bertnya padaku.

dan yang aneh lagi pernah ku lihat buku catanya penuh coretan2 gambar2, kreatif juga ku pikir ni anak jangan2 dia salah jurusan ha..ha..mustinya dia masuk DKV aja kali ya.
dalam sebuah kesempatan setelah praktikum di ladang rumput gajah belakang lab A, ketika semua istirahat kami berdua ngobrol duduk di pinggir kali dan ia cerita banyak hal ia pernah becerita cita2 hanya memang dulu pengin masuk jurusan seni rupa. 

dalam hati aku membenarkan kalau ni anak rada kurang bisa mgikuti perkuliahan. dan hasil ujian pun keluar aku mah nyante aja alhamdulillah nilai A, tapi lagi2 si mumun ternyata cuma dpt IP 2 koma, dia terlihat sedih maka sbg teman aku hibur dia sms dr hp "semangat, semester depan harus diperbaiki lagi :) "

semester iii
ritme organiasi sdh tdk begitu padat, justru praktikum di kandang lagi padet2nya. waktu kosong biasanya aku isi ikut si mia di kajian2 islam, ketika aku bilang aku pengin berhijab mia semangat sekali memberi semngat dan memotivasi. si mumun juga sih dia kasih kado buku suatu hari..tapi...hati ini masih ragu semoga saja segera di berikan kemantapan hati untuk berhijab..aminnn.

praktikum yang padat diakhiri dengan ujian air semester. dan lagi2 aku justru merisaukan si mumun yang kian hari akademisnya kian abiradul. 
ia sering bolos kuliah, aku pastikan ia tdk lagi sibuk orgasiasi karena kita sama satu organisasi dalam sebuah kesempatan aku tanya why? tak seriuskan dirimu dengan masa depanmu? ia bilang ia harus cari uang juga jadi sebagian waktunya unuk mencari uang untuk hidup dan membantu orang tuanya. hmm..dengan tertunduk dalam hati betapa berat perjuangan anak ini, semoga Allah swt memudahkan setiap langkah dalam hidupnya, yak semangat 

Semester VIII
momen melihat pengumuman hasil nilai ujian memang selalu mendebarkan bagi banyak orang, ada yang bahagia dan tentu saja ada yangg sedih luar biasa, tak ada yang istimewa dari nilaiku maksudku, nilai A dan B sudah biasa, nothing luar biasa. justru yang membuat aku bagai tersambar gledek di siang bolong adalah nilai sisi mumun, dalam sejarah anak selain teknik mungkin itu adalah IP dan IPK terburuk yang bisa dibayangkan mahasiswa.

aku mulai khawatir, apalagi tak nampak ia dikerumunan mahasiswa lain di dekanat yang berdesak melihat papan pengumuman nilai, HP nya non aktif, aku tanya teman yang lain tak ada yang tahu di mana dia, apa mungkin sudah pulang? mustahil hari ini gak datang aku lihat sendiri tadi pagi ia datang ke kampus jalan kaki.

ku berlari ke kantin, tempat dimana ia biasa minum kopi, tak ada...aku lari ke musholla tempat ia biasa istirahat dan sholat..tak ada..aku lanjut ke PKM tempat ia biasa diskusi..gak ada juga..ni anak kemana??

tiba-tiba aku teringat, mungkin ia ada di tempat biasa meratapi nasib/menggalau..pinggir kali kebun rumput gajah belakang gedung A. aku berjalan cepat ingin segera menemukan dia..ya..benar ada seorang pria tertunduk duduk di pinggir kali, aku tahu dari belakang tas hitam yang dipunggung itu tidak lain milik si mumun.

aku perlahan menghampiri, duduk disampingnya, mukanya ditekuk sedih sekali kelihatanya..
ku coba memulai percakapan;

" kegagalan adalah sukses yang tertunda, thomas alva edison butuh ratusan kali gagal untuk menciptakan bola lampu yang hari ini begitu bermanfaat untuk manusia, keberhasilan layak diperjuangkan, bagaimana kalau coba sekali lagi?  " kataku coba menghibur

dia masih diam..dan tiba-tiba..

" sepertinya aku mau menyerah saja.." kata dia sambil mengangkat wajahnya yang murung, ucapan penuh kepasrahan.

" terus? kamu mau ngapain? pulang kampung? gitu aja? ini bukan mumun yang aku kenal " kataku coba memancing semangatnya, walau mungkin rada pedes

" gak tahu..mungkin iya.." katanya lagi tanpa ada sedikit semangat diucapanya, aku mulai khawatir dengan anak ini..

" hmm..aku yakin kalaupun kamu menyerah sampai di sini, bukan berarti kau berhenti tanpa membawa hikmah and pelajaran apapun, kamu sudah banyak berkembang and berubah setidaknya dalam hal selain akademis, yang kadang menurutku juga tak adil, hanya ukur dari nilai A-E, manusia lebih dari sekedar jejeran nilai2 itu " aku coba bijak..

" tapi..aku jadi teringat sesuatu yang pernah kamu sampaikan ketika kita di bem, bahwa setiap manusia memiliki potensi masing2, dan ia berhak sukses dengan potensi yang ia miliki, kamu dalam kacamaku adalah orang yang kretaif dan ada sense entrepreneur, bukan aku saja teman2 kita juga berfikir demikian, kadang aku berfikir bagaimana kalau ternyata memang passionmu disana? titik ledakmu disana? kamu boleh gagal di sini, tapi mengapa tak kamu coba memperjuangkan peluang yang lain itu? -follow your passion with heart- " aku berusaha memberi ia semangat dan nasihat.

ia menoleh ke arahku, uapanku barusan mendapat perhatianya, senyum kecil terkembang dibibirnya, tiba-tiba matanya berbinar ada secerah optimisme di sana..ia meng angguk-angguk kan kepalannya..sebelum kata2 keluar dari mulutnya aku menambahkan kalimatku..

" siapa tahu mumun yang gak pandai di kuliah ini ternyata akan sukses di dunia yang lain, siapa yang tahu kan? aku yakin kamu pasti bisa! " kataku dengan riang..

ia menghela nafas panjang dan berdiri..aku mengikutinya berdiri..

" iya..itu patut dicoba, dan kalau kamu percaya bahwa kesuksesanku ada di dunia lain berarti bisa jadi ini pertemuan terakhir kita, aku putuskan menyerah di jalan ini sekarang, aku akan pergi, entah apa akan aku coba jalan lain itu atau tidak.. "

dalam sekejap, jantungku brdegup kencang, seolah tak percaya apa yang diucapkanya, bukan itu maksudku, bukan menyuruh ia berhenti sampai disini dan pergi.. 
"kamu bercanda kan?" 
tanyaku penuh rasa penasaran..

"no..aku serius..jadi bila ini pertemuan terakhir kita..maka bila dikemudian hari kita ada kesempatan bertemu..aku ingin melihatmu berjalan di jalan yang lebih baik..sebagai muslimah.." katanya sambil tersenyu dan berlalu...
.......................................................................................
angin siang itu bertiup kencang..aku masih tertegun dengan apa yang baru saja terjadi, dan aku tersadar sedang sendirian berdiri ditepi kali, ia benar2 pergi berlalu..

liburan semester usai..liburan yang lama sekali..aku berharap disemester baru ini bisa bertemu kebali dengan mumun, bukan hanya ingin memastikan kondisinya sebagai sahabat..tapi juga ingin memperlihatkan padanya..ya aku sudah mantab berhijab...insyaallah...

kampus mulai ramai, banyak yang kaget dengan penampilan baruku, dan banyak yang memberi selamat..namun tak ada satupun dari rekan2 kuliah itu diantaranya di mumun, aku duduk termenung di teras gedung D lantai 1, tiba-tiba di tengah kegembiraan atas kemantapan hati ini memutuskan berhijab ada rasa bersalah..jangan2 si mumun benar2 pergi dari kampus ini karena kata2ku, yang lebih menyarankan agar ia mengejar potensi dirinnya. walau sisi hati yang lain menyakinkan bahwa nasehat kala itu adalah yang terbaik untuk dia. tetap saja hati ini terasa getir..seakan ada satu bagian yang hilang bersaa kepergianya.

" ya Allah, dimanapaun kini ia berada, lindungi setiap langkahnya, mudahkan segala urusanya, pertemukan ia dengan oarang2 baik dan semoga cita2nya tercapai aminn" doaku sebari berjalan gontai menuju rumah..


gerimis turun perlahan
wajah kekasih membayang
dalam daun-daun yang basah
diriku resah
menanti pertemuan
yang tenang
cinta kasih dan sayang
Tuhan
tolong damaikan
hatiku yang gamang
(puisi dalam novel KCB)
.................................................................................................................................................................
" bu eva, " tiba2 aku tersadar dari lamuna panangku, seorang mahasiswi berjilbab mengagetkanku

"ehh..maaf kalau menggangu bu.." katanya

"gak apa2, sorry lagi ngelamun he..he..ada apa?"

"ini bu, mau menyampaikan undangan untuk ibu, semoga berkanan dan ada waktu menghadiri acara kami bem fakultas minggu depan, yang seminar nasional entrepeneur " 

anak ini penuh seangat menjelaskan, ya sekarang aku selain dosen juga pembina kegiatan mahasiswa.

" oh ya terimakasih ya..siapa pembicaranya?"

"banyak bu, ada yang dari bidang peternakan dan pertanian ada juga yang dari bisnis kreatif"

"hmm.menarik ya, yang dari dunia peternakan n pertanian sih famliar pembicaranya..yang dari bisnis reatif ini siapa?"

"mas mumun namanya bu, usahanya merchandising n digital printing"

mumun? mungkinkah si mumun sahabatku dulu itu?....

--end--


Artikel Terkait

Previous
Next Post »
Silahkan Komentar Disini :