Bensin dan Motor…dan Keputusan untuk Menikah..

10.47

-->

..dalam sebuah diskusi dan sharing bersama salah seorang yang memang kompeten dalam bidang motivasi dan training dan juga seorang penulis buku motivasi, beliau menyampaikan tentang makna rahasia bagaimana Allah memberi jalan atau mentakdirkan kemudahan sebagai keniscayaan atas keyakinan dan buah kerja keras kita. Beliau mnyampaikan dengan contoh yang amat simple tentang bagaimana perbedaan kehidupan ketika sebelum dan sesudah mempunyai motor. Ketika belum punya motor beliau mengatakan bahwa jangankan menyisihkan uang untuk beli bensin atau oli untuk makan saja kadang senin-kamis (baca masih kurang). Tetapi entah dari mana datangnya rejeki itu ketka beliau punya motor maka ada saja rejeki untuk perawatan dan minum kendaraan sehari-hari itu. Begitu juga tentang bagaimana seorang ketika memutuskan untuk menikah walaupun ketika masih sendiri merasa khawatir tidak bisa membiayai keluarga maka ketika menikah ada saja rejeki yang datang.
Dalam teori saya ini adalah keniscayaan atas usaha kita, analogi yang saya gunakan adalah tentang sebab akibat, dimana ketka punya motor maka harus ada bensin dan perawatan maka kita akan berusaha untuk mendapatkannya, begitu juga dengan ketika memutuskan untuk menikah analogi yang berkembang adalah rejeki 2 orang menjadi satu...gak nyambung...
Dan ini coba saya terapkan pada dunia bisnis atau setidaknya dari pengalaman saya bahwa ketika kita memutuskan untuk membuka usaha konsumen atau pembeli itu adalah hal yang pasti telepas dari banyak atau sedikit tapi saya yakin dan telah terbukti bahwa akan ada entah dari mana. Karena ini adalah bagian dari keniscyaan yang saya ceritakan tadi.
Tinggal hal berkutnya kita pkirkan adalah kalau ingin dapat banyak untung maka strategi jalan, tapi pada dasarnya ketika kta telah membuka usaha maka Allah akan membagi riski kita.
Hal yang sama berlaku tentang tidak perlunya khawatir mengambil kayawan atau logika menambah pemasukan dengan mengambil karyawan. Apa itu?
Pada salah satu teori rejeki Allah telah berjanji setiap orang pasti punya rejeki dan jalan masing-masing. Kita misalkan satu orang satu rejeki maka dengan mengajak karyawan misalkan 3 oarang maka dalam satu pintu masuk usaha kita akan ada 4 rejeki yang datang dari masing-masing jatah orang didalamnya.
Satu lagi yang menarik bahwa semua yang kita lakukan tidak akan terlepas dari doa maka pintu rejeki kita pasti akan terbuka karena selain doa kita agar usaha laris untuk hidup juga untuk menggaji karyawan dan karyawan kita juga akan berdoa agar usaha kita laris agar mereka digaji oleh kita...mutualisme..
Tapi analogi yang lebih realistis nasib karyawan akan menjadi motivasi pluss agar kita lebih semangat lagi dalam memajukan dan menambah pemasukan usaha karena kita punya kewajiban selain memenuhi kebutuhan sendiri juga kebutuhan karyawan kita...
Semoga bermanfaat
Saya Nandarart
085 290 921 725

Artikel Terkait

Previous
Next Post »
Silahkan Komentar Disini :