100% dukungan

02.42
suatu hari dimana sebagian besar meragukan keputusan saya, ada satu  yang berbeda dalam menasehati, so saya jadikan wallpaper ajah :) terimakasih mas imron hamzah :)

Badai dan kehidupan

02.36

ketika jauh dari orang yang berharga dalam hidup kita, some time kita merindukannya, bukan hanya karena sosok nya tapi bisa jadi juga karena pemikiran-pemikiran nya, wallpapr ini terinspirasi dari qoute salah satu orang yang mengisnpirasi hidup saya, mas P-man (pariman siregar) penulis buku master from minder

SUKSES itu...

02.30

suatu hari teman ngaji saya yang juga seorang penjual produk hrbal rajin sms-sms motivasi dan taujih tentang kebaikan dan suatu hari ada sebuah sms yang menurut saya begitu mengena dalam konteks moment itu, akhirnya saya coba jadikan sebuah wallpaper...syukron akhina Rico :)

kisah 3 pengusaha PIN

05.53

Suatu hari di negeri antah barantah..
Seorang eksekutif muda yang merasa hampar dalam menjalani kehidupan bisnisnya, memutuskan melalkukan perjalanan. Ia akan menyambangi setiap tempat bisnis, bertanya sampai ia merasa menemukan ruang kosong dalam hatinya tentang apa yang tengah dijalani.
Dari sekian tempat usaha dan pengusaha belum juga menjawab pertanyaan besarnya, pertanyaan yang sebenarnya ia juga tidak tahu jawaban seperti apa yang ia inginkan. Hingga sampailah ia pada 3 usaha yang sebidang yang akan ia tanya, dimana ini adalah jalan yang akan menemukannya pada jawabannya.
Ia mendatangi 3 tempat usaha yang sama, yaitu percetakan PIN, dengan 3 pengalaman yang berbeda.hanya dengan 1 pertanyaan yang sama
“apa yang sedang anda kerjakan?”
# pengusaha 1
“seperti yang anda lihat mencetak kertas-melaminasi-dan mencetak PIN”
# pengusaha 2
“saya sedang mengerjakan pesanan orang yang suka hal2 tdk penting”
# pengusah 3
berikut wawancara antara si eksmud dengan karyawan perusahaan karena boss nya sedang keluar

“apa yang sedang anda kerjakan?”
“saya sedang mewujudkan mimpi-imajinasi  customer kami dalam bentuk merchandise dan kami sedang mngejar kebahagian pribadi dengan mewujudkan kebahagian orang lain”
Wah gak biasa nih, pikir si eksmud, ia makin tertarik untuk bertanya

“siapa yang mengajarkan itu?”
“bu boss kami..”

“oo..sy tahu dan semua orang tahu, pendapatan anda tdk seberapa dan tdk pasti dari pekerjaan ini,saingannya juga banyak. mengapa anda mau mngerjakannya”
“ha..ha...rejeki sdh ada yang mengatur mas, sdh di jatah dan itu pasti tdk akan tertukar dengan orang lain, kata Bu Boss kami yang dinilai Tuhan itu bukan seberapa banyaknya, tapi proses mendapatkan dan untuk apa rejeki itu, jadi kami selalu diingatkan untuk kerja semaksimal mungkin saja...hasilnya biar tuhan yang menentukan.”

“menarik juga, apa anda betah kerja disini?”
“iya mas, ”

“boleh tahu kenapa?”
“karena kami di sini tidak dianggap sekedar karyawan, bekerja untuk perusahaan dan mendapat bayaran, tapi kami diperlakukan sebagai partner dimana kami juga dilibatkan dalam memikirkan perkembangan perusahaan, kalau kami berprestasi Bu Boss mengapresiasi, kami di kontrol, kami di evaluasi dan di ingatkan”

“hmm...sy makin penasaran, pernahkah bersilang pendapat, cek-cok, atau salah paham diantara karyawan. Dengan boss
“pernah lah mas, namanya juga berinteraksi dengan orang lain..”
“lalu membuat anda tdk betah dan ingin keluar/tetap brtahan?”
“he..he...kata Bu Boss kami, itu wajar mas, dinamika kelompok, di awal oleh Bu Boss kami di pahamkan tentang Great Vision-visi-misi-dan cita2 luhur perusahaan yang luar bisa, dan ketika kami berseteru dan ingat akan mimpi2 bersama itu, rasanya terlalu sepele menjadikan perseteruan itu menjadi masalah ketimbang mimpi2 besar kami, jadi satu sama lain kemudian kembali sadar, saling berlomba meminta maaf dan memaafkan, indah tho mas, kerja disini??he..he,.”

“woe...indah sekali...berikutnya...saya lihat anda begitu semnagat begitu juga karyawan yang lain, ada apa?”
“bukan begitu semngat mas, tapi kata Bu Bos kami HARUS SELALU semangat, karena kalau ssalah satu dari kami tidak semangat bisa mempengaruhi semangat yang lain jadi kita satu sama lain harus selalu semangat dan menyemangati...”

“masuk akal...sebentar kenapa ada tulisan-buka jam 10.00-istirahat waktu sholat-dan tdk kebanyakan tempat usaha yg tadi sy lihat, anda tdk memasang tulisan “ngamen gratis” apa tdk terlalu siang bukanya-dan terlalu banyak waktu stirahat-bagaimana kalau pelanggan anda lari dr anda?”
“ehmm..itu aturan manajemen dr Bu boss mas, kami masuk siang agar bisa membereskan aktifitas pribadi dulu-sebelum berangkat di anjurkan sholat dhuha dulu-istirahat waktu sholat dan sedekah pada pengamen dan peminta-minta tdk akan mengurangi rejeki kami justru kata Bu Boss bisa melapangkan rejeki kami.”

“hmm..melapangkan, apa dengan aktifitas spiritual seperti itu serta merta menambah omzet perusahaan dan gaji anda?”
“ha..ha..pemahaman yang di berikan Bu Boss kami itu salah satu saja-melapangkan rejeki tidak melulu berupa KUANTITAS atau bertambahnya uang kami mas, tapi bisa jadi kami dimudahkan dalam prosesnya atau rejeki itu lebih banyak manfaatnya”

“sampai disini keren juga manajemennya-saya mau tanya secara pribadi berapa lama anda akan bekerja di sini-dan mengapa anda punya keyakinan harus melakukan yang terbaik?”
“belum tahu mas, mungkin sampai mimpi2 besar perusahaan kami terwujud.
KAMi tidak tahu sampai kapan Tuhan mentakdirkan kami bekerja disini, kata bu boss, bisa jadi ini hanya tempat sinngah-tempat belajar-untuk mempersiapkan kami di tempat berikut yang butuh kualitas kami yang lebih baik dari sekarang, makanya kami selalu di dorong agar bekerja saja sebaik mungkin hingga datang waktunya naik level di tempat yang lebih baik”

 “yang terakhir, dengan kondisi yang saya anggap sederhana tapi luar bisa ini, apakah benar dugaan saya bahwa Boss anda orang yang serba bisa?
“ehmm..bagaimana ya menjawabnya...sebenarnya tidak juga, karena bu boss kami ada yang hanya bisa desain, bisa konsep, bisa marketing, bukan orang yang serba bisa TAPI orang-orang yang mampu melihat potensi karyawan-mampu mengoptimalkan-mengorgnisir potensi itu dan mengarahkan untuk kemajuan perusahaan.”
“itu mas beliau sdh datang kalau mau bincang2”
“ok.terimakasih..”
******
Eksmud itupun masuk ruangan boss dan singkat cerita setelah basa-basi memulai pertanyaan

“dari perbincangan tadi sy melihat anda mempunyai karyawan yang loyal-semangat-dan tdk hanya memiliki orientasi materi tapi juga nilai2 luhur serta memiliki sense of belonging yang kuat, apa yang anda lakukan 
“sederhana, di awal sebelum mereka jauh melangkah dalam dunia bisnis kami, mereka coba kami pahamkan tentang visi-misi goal setting dan nilai-nilai kemanusiaan dalam pekerjaan dan menjadikan mereka bagian dari proses itu agar tidak merasa hanya sebagai pekerja tapi juga rasa memiliki dan tanggung jawab untuk merealisasikan hal itu.”

“yang saya amati anda mencoba menanamkan nilai2 tertentu,misal spiritual serta humanisme yang kuat. apa misi anda?”
“perusahaan kami belum sebesar perusahaan anda mas, yang mungkin secara materi mampu menjamin kesejahteraan karyawan dan menjanjikan dalam waktu singkat, secara sederhana mungkin tdk begitu bearti kalau kami hanya memberikan materi sebagai imbalan, maka kami coba memberikan hal lain yang kami yakin itu akan sangat berhaga bagi mereka, entah selama bekerja dengan kami atau mungkin jika mereka harus keluar dengan menanamkan nilai estetika-spiritual dan humanisme sebagai habit-atau kebiasaan, akan sangat baik bagi kami ketika mereka di perusahaan dan baik juga untuk mereka saat di luar perusahaan sbg individu-itu kami sebut sbg bekerja juga sebagai ibadah”

“hah..sy belum pernah sampai disana mikirnya...ok.katanya anda selalu kelihatan semangat.apa anda tidak pernah punya masalah?”
“ha..ha...saya juga manusia mas, ya punya lah...tapi...”
“tapi apa?”
“lihatlah wajah mereka, lihatlah semangat mereka, sikap saya sebgai seorang pimpinan di depan mereka begitu berarti, kalau saya tidak semangat bagaimana dengan mereka, jadi saya selalu berusaha semangat agar mereka juga semanagat”

“MOHON MAAF saya dengar sampai saat ini sebenarnya hasil yang anda dapat dari bisnis ini tdk jauh lebih besar dari bisnis anda yang utama, mengapa terus menjalankan bisnis ini dan tidak fokus dengan pekerjaan yang lebih menguntungkan itu?”
“tidak melulu ORIENTASI bekerja itu karena materi mas, kalau pertimbangan saya itu, sdh lama saya meninggalkan bisnis ini walaupun kami juga yakin bisnis ini akan nesar pada waktunya, AKAN TETAPI kami punya pertimbangan lain, bahwa TERNYATA yang tdk seberapa bagi kami itu sangat berarti bagi mereka, kalau sy tinggalkan bagaimana nasib mereka, saya bahagia yang sederhana ini bisa membuka lapangan penghasilan bagi oarang lain, sambil pelan2 selalu kami sampaikan agar selalu berusaha maksimal agar bisnis ini menjadi besar.dan bisnis ini dimana kami bisa jadi pemimpinnya kami punya kesempatan MEMBENTUK KARAKTER yg BAIK karyawan kami serta punya KESEMPAtAn MENANAMKAN NILAI2 yang KAMI ANNGAP BAIK, nilai budi pekerti-kemandirian-kerja keras-optimia-agama dll”
“dengan OMZET seperti sekarang bolehkah saya mengatakan rejeki anda besar?”
“bukan rejeki saya mas, tapi rejeki perusahaan, dan itu karena gabungan dari rejeki2 direksi, manajemen dan karyawan, tanpa mereka setiap individu paling tdk seberapa, kami hanya sebgai jalan masuk untuk kami sampaikan yang berhak.”

bingung memulai usaha?

bingung memulai usaha?

05.28

Senang sekali mendengar niat Anda untuk berwirausaha, sebab kegiatan wirausaha memberi manfaat yang besar,bukan cuma untuk diri kita tetapi juga orang lain. Dengan wirausaha kita bisa menghidupi diri dan keluarga kita dan lebih jauh lagi bisa memberi peluang kepada orang lain untuk mendapatkan penghasilan dari usaha kita . Karena itu saya selalu menyambut gembira setiap niat baik untuk berwirausaha, Adapun kebingungan mengenai usaha apa yang sebaiknya dijalankan, memang seringkali menjadi kendala utama dalam memulai usaha. Nah beberapa saran berikut ini, mudah-mudahan bisa membantu Anda dalam menangkap ide usaha dan menemukan bidang usaha yang cocok untuk Anda:
  1. Sumber ide dari pekerjaan dan Keterampilan.
    Pekerjaan yang kita tekuni, dan keterampilan yang sudah kita miliki merupakan sumber yang kaya akan ide bisnis yang tepat untuk kita. Alasannya? Dari sinilah (pekerjaan yang telah sekian lama kita jalankan, dan keterampilan yang sudah kita kembangkan) insting bisnis kita dibentuk dan dipupuk. Banyak orang memilih ide usaha dari pekerjaan yang pernah mereka tekuni dan keterampilan yang sudah mereka miliki. Misalnya seseorang karyawan yang pernah bekerja di perusahaan kosmetik dan menjadi tenaga penjual di perusahaan tersebut sebelum akhirnya terjun untuk membangun perusahaan kosmetiknya. Dari pekerjaannya ini, ia mengembangkan keterampilan teknis dan manajemen, serta mengembangkan jaringan perkenalan dengan orang-orang yang tepat yang harus dihubungi di bisnis yang ia tekuni tersebut. Contoh lain, ada orang yang juga memulai karier di perusahaan penerbitan milik orang lain. Ia bahkan sempat belasan tahun menimba ilmu di perusahaan ini dan menajamkan keterampilan editing dan pengelolaan bisnis sebelum akhirnya memutuskan untuk membangun usaha penerbitannya sandiri.
  2. Sumber ide dari minat dan hobi.
    Sumber kedua yang juga tidak kalah pentingnya adalah minat dan hobi yang kita miliki. Kedua hal ini merupakan sumber yang memiliki kekuatan yang ampuh dalam membangun keyakinan serta motivasi bagi kita untuk memulai usaha. Umumnya orang tidak merasa terbeban untuk melakukan yang ia senangi (misalnya: minat dan hobi). Ini merupakan modal kuat bagi seorang wiraswastawan yang menekuni dunia yang memang ia cintai. Contohnya Bill Gates mengandalkan hobi dan minatnya di bidang komputer sebagai sumber ide memulai kerajaan bisnisnya yang sekarang telah menggurita di seluruh dunia. Beberapa mantan olahragawan nasional seperti Susi Susanti, Elfira Nasution, dan lain-lain, mengembangkan usaha mereka di jalur yang sesuai dengan minat, hobi, dan pengalaman kerja: menjadi pelatih, membuka sekolah olah raga, dan toko peralatan olah raga.
  3. Sumber ide dari pengalaman.
    Pengalaman diri sendiri dan juga orang lain (apa yang kita alami, ataupun yang dialami oleh orang lain), selain merupakan guru yang baik, juga merupakan sumber ide bisnis yang kaya. Pengalaman, terutama yang buruk, memberikan kesan yang mendalam bagi kita, yang tidak mudah untuk dilupakan. Jika pengalaman tersebut adalah pengalaman buruk, maka tentunya kita tidak ingin pengalaman tersebut terulang lagi. Kita akan berusaha mencari jalan "baru" untuk menghindari kesulitan dan masalah yang pernah kita alami. Jalan baru inilah yang memacu munculnya ide-ide bisnis yang brilian. Contoh: ada seorang kawan saya yang mengalami pesta pernikahan yang kacau balau, dari mulai pertengkaran antar keluarga besan, souvenir yang rusak, listrik yang padam saat berlangsungnya resepsi, makanan yang keburu habis, sampai baku hantam dengan petugas keamanan setempat. Dari pengalaman buruknya , kawan saya melihat pentingnya ada profesi yang bisa membantu orang menyelenggarakan resepsi pernikahan dengan cara yang profesional. Ide ini kemudian dia kembangkan dengan membuka usaha jasa wedding organizer dan penyelenggaraan acara-acara pesta lainnya.
  4. Sumber ide dari pengamatan.
    Selain pengalaman, pengamatan ternyata juga adalah sumber ide bisnis yang tak habis-habisnya. Dari pengamatan akan segala sesuatu yang terjadi di sekitar kita, kita bisa menemukan kebutuhan-kebutuhan pasar yang belum terpenuhi, yang bisa kita jadikan peluang bisnis. Bahkan, pengamatan ini merupakan keterampilan yang harus dimiliki seorang wiraswastawan. Pada prinsipnya, identifikasi kebutuhan yang belum terpenuhi merupakan konsep dari upaya membangun usaha. Dari pengamatan ini, banyak ide bisnis dan peluang bisnis yang bisa terus digali untuk dikembangkan. Misalnya Dari hasil pengamatannya terhadap masyarakat kita bisa lihat dan mengidentifikasi kebutuhan wanita-wanita bekerja saat ini untuk pengasuhan anak mereka yang masih balita. Ide ini dituangkan menjadi peluang bisnis yang kemudian diwujudkannya dengan mendirikan tempat penitipan anak balita sekaligus tempat bermain dan belajar.
Nah, Ingin memulai usaha sendiri? Jika ada yang bisa dimulai sekarang, mengapa harus menunggu lagi? Lebih cepat dimulai, lebih cepat pula dituai. Lagipula Anda sangat beruntung, sudah memilki modal uang tunai yang cukup besar. Selanjutnya tinggal menemukan jenis usaha yang cocok, idenya bisa didapat dari pekerjaan dan keterampilan, dari minat dan hobi, dari pengalaman, dan dari pengamatan. Ide-ide ini kemudian bisa dituangkan menjadi sebuah rencana bisnis. Selamat memulai.

SAATNYA MEMULAI

SAATNYA MEMULAI

05.25
Memulai Usaha Sendiri
Peluang usaha seringkali dilihat sebagai peluang yang sesaat. Tak heran jika wirausahawan model begini tak langgeng dalam menjalankan bisnisnya. Padahal peluang tersebut jika dipelihara dengan manajemen standar, pasti sukses. Apa yang harus dilakukan pebisnis pemula jika melihat peluang tersebut dan bagaimana mengelola kesempatan tersebut agar bisa membawa kesejahteraan yang langgeng? Berikut ini ada baiknya mencermati tips tentang memulai usaha sendiri.
Langkah awal mulailah dengan sebuah mimpi. Semua bermula dari sebuah mimpi dan yakinkan akan produk yang akan kita tawarkan. A dream is where it all started. Pemimpinlah yang selalu menciptakan dan membuat sebuah terobosan dalam produk. Begitu juga dengan cara pelayanan, jasa, ataupun ide yang dapat dijual dengan sukses. Mereka tidak mengenal batas dan keterikatan, tak mengenal kata tidak bisa ataupun tidak mungkin.
Cintailah Produk Anda. Kecintaan akan produk kita akan memberikan sebuah keyakinan pada pelanggan kita dan membuat kerja keras terasa ringan. Membuat kita mampu melewati masa sulit. Enthusiaatism and Persistence: Antusiasme dan keuletan sebagai pertanda cinta dan keyakinan akan menjadi tulang punggung keberhasilan sebuah usaha yang baru.
Ambillah risiko. Berani mengambil risiko yang diperhitungkan merupakan kunci awal dalam dunia usaha, karena hasil yang akan dicapai akan proporsional terhadap risiko yang akan diambil. Sebuah risiko yang diperhitungkan dengan baik akan lebih banyak memberikan kemungkinan berhasil. Dan inilah faktor penentu yang membedakan seorang entrepreneur (wirausaha) dengan manajer. Entrepreneur akan lebih dibutuhkan pada tahap awal pengembangan perusahaan, dan manajer dibutuhkan dalam mengatur perusahaan yang telah maju.

Langkah Terpenting
1. Carilah nasihat dari pakarnya, 

tapi ikuti kata-kata kita. Entrepreneur selalu mencari nasihat dari berbagai pihak tapi keputusan akhir selalu ada ditangannya dan dapat diputuskan dengan indera keenamnya. Pada fase awal sebuah usaha, kepiawaian menjual merupakan kunci suksesnya. Dan kemampuan untuk memahami dan menguasai hubungan dengan pelanggan akan membantu mengambangkan usaha pada fase itu.
Langkah terpenting adalah menumbuhkan ethos kerja keras. Langkah ini sering dianggap sebagai mimpi kuno dan seharusnya diganti, tapi hard work and smart work tidaklah dapat dipisahkan lagi sekarang. Hampir semua kesuksesan butuh workaholics di langkah awalnya. Entrepreneur sejati tidak pernah lepas dari kerjanya. Pada saat tidurpun otaknya bekerja dan berpikir akan bisnisnya.


2. Bertemanlah sebanyak banyaknya.

 Pada harga dan kualitas yang sama, orang membeli dari temannya. Pada harga yang sedikit mahal, orang akan tetap membeli dari teman. Teman akan membantu mengembangkan usaha kita, memberi nasihat, membantu dan menolong pada masa sulit.
Jika mengalami kegagalan, hadapi kegagalan itu. Kegagalan merupakan sebuah vitamin untuk memperkuat dan mempertajam intuisi dan kemampuan kita berwirausaha. Setiap usaha selalu akan mempunyai risiko kegagalan dan bila itu, bersiaplah dan hadapilah! Jika Anda sudah siap memulai usaha, lakukanlah sekarang juga. Put
uskan dan kerjakan sekarang, karena besok bukanlah milik kita. (NANDAR)
 your COMPETITOR is my PARTNER

your COMPETITOR is my PARTNER

04.57
   Sudut pandang sekali lagi mengawali segala sesuatu menjadi lain akibatnya karena akan menjadi pertimbangan apa yang akan kita lakukan. Pada umumnya seperti yang sudah kita ketahui ada 2 sudut pandang Positif dan Negatif kedua nya akan membawa perasan dan dalam buku best seller dunia “the secret” rasa ini akan menjadi pengundang reaksi di sekitar kita “low of atracktion” hukum tarik menarik. Singkat kata saya hanya akan membahas tentang POSITIF Thinking yang akan membawa kita pada POSITIF Feeling dan akan menarik Reaksi Positif dari sekeliling. Wabil khusus akan kita kaitkan dengan dunia entrepreneur yaitu bagaimana saya akan menyampaikan alternatif sudut pandang-perasaan-dan sikap terhadap kompetitor yang kebanyakan orang melihatnya sebagai MONSTER-MUSUH atau istilah negatif lainnya. 
    Mengutip prinsip master chun “kalau kita punya kesempatan untuk menyikapi sesuatu dengan riang gembira kenapa nggak”* dengan edit seperlunya. Jika pilihan kita jatuh pada Negatif Thinking barang kali akan tetap ada persaingan akan tetapi sy tidak menjamin cara nya.tapi berikut alasan saya mengapa kita harusnya bersyukur punya saingan karena mereka bisa juga kita sebut sebagi partner dalam makna luas, bahkan dalam bahasa yang sangat menarik Ippho Santosa yg populer dengan bukunya “7 keajaiban rejeki” menganjurkan kita untuk mencintai saingan kita. 
   Alasan saya adalah, 
   
1. Pembelajaran & Pengenalan Konsumen (Edukasi Pasar) 
      Saya akan memberi ilustrasi kasuistis bagaimana perang yang sengit antar operator GSM dalam hal tarif, bukan masalah perangnya, tapi coba kita lihat merekan berhasil membuat hari ini komunikasi dengan menjadi hal pokok tiang orang-banyangkan bila yang bermain saya incumbent Telkom dengan telkomsel nya, berapa lama waktu yang akan di butuhkan untuk mengajarkan hal itu pada konsumen. dan dari persaingan itu kita bisa menikmati tarif yang murah. Saya coba membayangkan ketika makin banyak pengusaha mercahndise baik yang sdh jadi atau custume by request akan datang suatu masaa dimana merchandise akan jadi kebutuhan pokok. 

2. Expanding the market 
     Logis apabila hadirnya saingan akan memperkecil market kita-tapi jangan salah pada saat yang sama pasarnya juga makin besar lho. Ilustrasinya : Anggap saja awalnya ada 1 kue di bagi 3 orang.kemudian datang 1 orang lagi makan 1 kue ini bila di bagi 4 orang akan menjadi kecil irisannya bila di banding dibagi 3 orang.akan tetapi dengan logika bahwa pada pada dasarnya masing2 orang sudah mempunyai pasar tersendiri maka kue/pasar itu secara akumulatif akan menjadi lebih besar. 

3. Improving self performance 
       Ada pepatah mengatakan “semakin tinggi pohon semakin besar angin yag menerpa nya” Ini akan jadi pembeda mana pohon yang berakar kokoh akan terus tumbuh dan besar dan yang berrakar ecek2 akan tumbang.padahal logika alam atau sunnahtullah nya ya semestinya mkin tinggi pohon makin kuat akarnya. Kaitannya angin itu ibarat saingan kita, seharusnya semakin banyak/kuat saingannya maka makin kuat juga kita, karena dengan persaingan akan memacu satu-sama lain belomba-berfikir-terus berinovasi paling tidak untuk tetap bertahan dan terus berkembang. Dan dalam posese ini alamiah yang terjadi adalah peningkatan kualitas dan kapasitas. Ada yang nyeletuk dalam salah diskusi saya di warung burjo ttg konsep ini “bagaimana dengan jatah rejeki kita?” Jawabannya saya sederhana, setiap makhluk sudah di jatah oleh-Nya, jadi jangan khawatir rejeki kita akan diambil pesaing kita, 

4. Partner /Mitra
       Anda akui atau tidak bahwa masing2 pengusaha/usaha selalu mempunyai nilai unggul yang dijadikan andalan. Bisa produk-bahan baku-atau yang lain. Pada point ini saya akan merumuskan kjadian yg sudah ada, dari pada menjadikan competitor sebagai MUSUH, apa tidak jah lebih baik menjadikannya partner? Dalam hal apa? Banyak.saling share produk, tanpa harus harus memproses atau punya alat sendiri kita bisa ikut memarsarkan produk partner dengan ciri khas kita.dan mereka yang mengerjakan. Share bahan baku Share market Dan bisa share networking/jaringan 

5. Bench marking/tolak ukur 
     Jangan malu2 untuk mengakui kalau competitor lebih baik.dan jangan malu2 untuk memakai cara yang sama untuk maju/lebih baik, itu sah-sah saja dalam bisnis.ada istilah, ATP (amati-tiru-praktekan), ATM(amati-tiru-modifikasi)atau AM(achmad, munandar)ha..ha... Saya rasa itu dulu, semoga bisa membuka diskusi 2 arah, sy membayangkan betapa INDAHNYA-betapa akan majunya kita andai masing2 dr kita bisa mengambl sesuatu yang baik dr tenpat berkarya masing2 saat ini.untuk kemajuan usaha kita. 

 Salam Kreative  Nandar

inspirasi dari tulisan Om ippho right santoso
BRAND itu PENTING Guys!!

BRAND itu PENTING Guys!!

04.39
    suatu hari, saya diminta membeli sebuah merk mie instan oleh bunda tercinta, namun ada yang bikin geli, beliau bilang "le, beliin Sarimi Sedap goreng". Loetju kan, maksud beliau adalah merk mie instan Sedap, dan begitulah fenomena di masyarakat, sakin melekatnya sebuah Brand sampai di identikan dengan sebuah jenis produk, seakan sarimi sama dengan mie instan. dan masih banyak lagi lho yang lain misal Honda jadi istilah untuk Motor, Aqua sdh melekat sebagai nama general dari air mineral.

       Nah penasarankan bagaimana membuat sebuah Brand bisa begitu melekat di pikiran konsumen, kali ini saya membahas nya, tapi bukan dari sisi proses kreative membuatnya,atau desainnya, *ntar gak laku saya...he..he..
tapi dari sisi dari mana saja Brand itu bisa di bangun, paling tidak ada 4 faktor.

      Kita mualai dengan definisi, Brand didefinisikan sebagai nama atau simbol dagang suatu produk yang membedakannya dengan produk lain. Brand seringkali diartikan sebagai merek dagang. Jadi branding kerap diartikan secara umum sebagai upaya untuk menciptakan atau simbol sebagai merek dagang suatu produk. Itu artinya, nama perusahaan penghasil produk dan nama produknya bisa saja berbeda.

      Beberapa keuntungan merek dagang adalah memberi kesempatan pasar untuk mengenali produk Anda. Ini penting! Produk Anda –terutama yang general seperti sepatu, misalnya, memiliki ribuan pesaing. Merek yang bagus memberi kesempatan produk Anda untuk mencuri perhatian dan menumbuhkan loyalitas. Branding juga memberi kesempatan pasar untuk mengembangkan citra perusahaan Anda sebagai perusahaan yang besar, berkualitas, berpengalaman, dan realibel. Apalagi jika merek dagang Anda, maju ke tengah persaingan dengan ciri khas dan kualitas tersendiri.

        Nah, masalah muncul ketika berbicara soal biaya. Branding bukan perkara murah. Namun keuntungan yang ditawarkan sepadan dengan biaya yang dikeluarkan jika upaya branding itu dilakukan secara tepat guna. Jadi, bagaimana melakukan upaya branding yang tepat guna untukusaha yang memangbelum memiliki dana besar? Ada beberapa cara yang bisa Anda pikirkan.
       Yang pertama brand sebagai Product.
Artinya branding dilakukan dengan mengedepankan nilai produk. Dengan kata lain, kualitas produk. Semakin tinggi kualitas produk, semakin kuat brand yang dimilikinya. Jika ini cara yang Anda pilih, Anda harus gigih mempertahankan kualitas produk Anda. Lebih baik tidak usah menjual apapun daripada produk yang anda jual berada dibawah kualitas standar.

        Kedua, brand sebagai Organisasi.
Artinya branding dilakukan dengan mengedepankan kualitas organisasi perusahaan Anda.  Semakin tinggi kredibiltas perusahaan anda dimata pelanggan , semakin tinggi brand brand produk anda. Salah satu contoh adalah National Geographic. Kreadibilitas organisasi ini –yang dipenuhi oleh pakar-pakar ilmu pengetahuan, membuat produk-produknya dengan cepat menarik pasar.

         Yang ketiga, brand sebagai Personal.
Usaha branding dilakukan dengan mengedapankan kreadibilitas manusia, misalnya pemiliknya. Jika kreadibitas manusianya tinggi, brandnya pun otomatis tinggi. Masih ingat bagaimana jayanya PT Dirgantara Indonesia saat masih dipimpin oleh seorang BJ Habibie? Nama BJ Habibie adalah garansi kualitas tinggi di dunia industri aviasi Indonesia.

         Terakhir, brand sebagai Simbol atau logo.
Branding dilakukan dengan mengedepankan  logo yang mencerminkan produk. Ada banyak contoh logo dan simbol-simbol produk yang sangat kuat sehingga pengaruhnya mencapai tingkatan pasar global. Logo Windows atau Apple, misalnya, merupakan logo yang bisa dengan mudah dikenali diseluruh dunia.

       Bagaimana brand untuk Usaha  anda? Masalah yang harus anda pecahkan pertama kali adalah menganalisa aspek-aspek tadi secara jujur. Aspek manakah yang paling kuat dalam usaha anda; kualitasnya, organisasi perusahaan atau justru anda sebagai pemiliknya? Memang bisa saja anda  memilih lebih dari satu cara branding. Namun tentu saja, biaya yang diperlukan pun akan lebih besar. Hal lain yang perlu dipertimbangkan adalah perlukan usaha anda sebuah brand? Pakar brand tradisional,  David  A.Aaker, dalam bukunya Building strong brands dengan tegas mengatakan perlu! Lebih baik sejak awal anda mempersiapkan brand produk anda daripada anda terlambat memiliki justru pada saat persaingan yang memuncak. dari berbagai sumber

salam Sukses
saya Achmad Munandar
Direktur LOETJU Semarangan  
Customer Education..

Customer Education..

04.39
Salam jumpa kembali guys..

   Bulan ini inspirasi tulisan saya adalah sebuah fenomena di sekitar saya, ada pelanggan sebuah merek air mineral kemasan “incumbent” cieh..kayak politik saja, saya gunakan istilah ini karena merk ini yaitu AQUA adalah pemain perintis di bisnis air mineral kemasan.sy tidak akan membahas sejarahnya karena tulisan ini tidak di spnsorsori oleh nya, he..he..tapi yang ingin saya gunakan sbg contoh adalah, bagaimana merk ini bisa mempunyai pelanggan setia, yang mau membayar mahal dari pada merek lain. Mau menunggu lama, jawabannya sederhana, karena kualitas dan kredebilitas, 

    so bagaimna perusahaan ini membangun kualitas? Itu juga tidak semua akan saya bahas, tapi fokus pada pembahasan bahwa konsumen merk ini paham bahwa air yang di konsumsi benar2 berkualitas, dari mata air pegunungan, memlalui komitmen min 3 tahun penenlitian, di kemas dengan higienis, kandungannya, rekomendasi ahli dsb.
Nah guys ini yang saya garis bawahi bahwa saya juga sdh menjadi salah satu “korban” kegiatan merk ini yaitu marketing melalui edukasi pasar/konsumen.

      Edukasi kepada pelanggan merupakan suatu hal yang penting dan bisa menjadi hal yang menguntungkan bagi bisnis. Namun, seringkali sales maupun marketer tidak memahami hal ini, karena takut bahwa jika pelanggan semakin pintar, maka mereka bisa-bisa justru beralih kepada pesaing.

   Kepentingan umum yang berlaku yakni jika pelanggan semakin pintar dan punya pengetahuan luas, maka itu memungkinkan mereka untuk mencari alternatif yang lebih baik, sehingga pelanggan akan beralih ke pesaing. Namun, menurut studi terbaru, seperti yang dikemukakan oleh MIT Sloan Management Review, tidak demikian. Riset yang dilakukan oleh beberapa professor dari Australia terhadap 1,200 klien Goldman Sachs menunjukkan bahwa perusahaan yang meningkatkan pelayanan dengan memberikan edukasi dan knowledge kepada pelanggan menghadirkan keuntungan tertentu.

   Riset tersebut menunjukkan, bahwa dengan melakukan edukasi kepada pelanggan, maka mereka cenderung untuk lebih mempercayai perusahaan tersebut. Seiring dengan perusahaan menyampaikan informasi mengenai produk dan layanan serta kenyataan penting yang terjadi di pasar, maka pelanggan juga semakin menghargai bentuk pelayanan yang diberikan tersebut.

    Selain membangun kepercayaan pelanggan, dengan melakukan edukasi Kita sekaligus membantu mereka dalam menentukan pilihan yang tepat. Sebagai sales/marketer, tentunya Kita ingin menemukan pelanggan yang merupakan ‘perfect match’ dengan produk/layanan Kita. Jika Kita melakukan edukasi kepada pelanggan, mengenai detail produk/layanan Kita serta informasi lainnya, maka akan memungkinkan Kita dan pelanggan untuk menemukan ‘perfect match’ satu sama lainnya.

    Memang edukasi ini bisa jadi mahal karena mungkin pelanggan kemudian akan beralih kepada pesaing. Namun, jika pelanggan yang sesungguhnya bukan ‘perfect match’ tidak puas terhadap produk dan layanan Kita, tentunya ini bisa berakibat buruk bagi Kita. Pelanggan ini bisa berkoar-koar yang mengakibatkan brand Kita sendiri punya reputasi buruk.jadi saran dari saya sebaiknya di camkan bahwa edukasi ini adalah penyampaian yang jujur dan memang sesuai realita produk/ perusahaan kita, BUKAN janji Boong.
Berikutnya untuk memmpermudah bagi yang ingin mempratikkan secara sederhana teori ini akan saya berikan sample kasuitis di perusahaan yang saya pimpin:

PIN at LOETJU
   Trend persaingan harga antar bisnis digital printing tak bisa dielakkan, yang menjadi trend adalah persaingan harga yaitu fenomenanya semakin murah, ini yang paling di sukai konsumen, mau tidak mau konsekuensi dari produsen agar bisa memberikan harga yang murah tentu dengan menekan cost produksi, dan akibatnya sisi kualitas pasti di turunkan.
Tapi customer LOETJU masih setia dengan harga yang kami tawarkan walau dalam beberapa item produk agak lebih mahal sekian rupiah dibanding tempat lain, apa rahasianya?
Sederhana, kami mencoba menyampaikan kepada pelanggan, macam-macam bahan dan kualitas serta peruntukan acara dr PIN, sebagai contoh:

  - Untuk acara penting, di gunanakan untuk outdoor,butuh ketahanan
kami menawarkan bahan Gliter, dengan harga Rp 2700 per biji, untuk pin diameter 5,8cm. Bahan ini mempunyai ciri tampilan seperti ada percikan pernak-pernik membuat lebih menarik dan tebal.

  - Sedangkan versi favorit dengan kualitas di bawah Gliter masih Untuk acara penting, di gunanakan untuk outdoor,butuh ketahanan kami menawarkan bahan Kanvas, dengan harga Rp 2500 per biji, untuk pin diameter 5,8cm. Bahan ini mempunyai ciri tampilan seperti tekstur kotak-kotak, terasa bila di raba membuat lebih menarik dan tebal.

  - Dan solusi degan budgete lebih ekonomis, kualitas di bawah Gliter dan kanvas, Untuk acara insidental, di gunanakan untuk indoor,tidak begitu butuh ketahanan kami menawarkan bahan Doff dan glossy, dengan harga Rp 2300 per biji, untuk pin diameter 5,8cm. Bahan ini mempunyai ciri tampilan seperti plastik, yang doff akan berefek warna agak temaram, sedangkan glossy lebih cerah, lebih menarik akan tetapi sedikit tipis.

  - Yang terakhir lebih ekonomis lagi, kualitas di bawah doff dan glossy, Untuk acara insidental, di gunanakan untuk indoor,tidak begitu butuh ketahanan
kami menawarkan bahan Mika, dengan harga Rp 2200 per biji, untuk pin diameter 5,8cm. Bahan ini mempunyai ciri tampilan seperti plastik yang agak tebal.

    Selain menawarkan berbagai bahan alternatif sesuai budget dan kegunaan, kami juga menyampaikan kelemahan dari masing2 bahan misal bahan yang terakhir yaitu mika rentan terhadap kerusakan gores dan apabila kemasukan air resiko pudarnya warna bisa terjadi. Dengan harapan customer paham resiko dari masing masing pilihan.

    Tidak cukup menjelaskan berbagai bahan, kami juga menyampaikan kualitas tinta dan kertas pembuat pin, yaitu menggunaka tinta  anti luntur, dan kertas injek.
Hal penting yang kadang kala tidak di hiraukan customer ketika menawar harga adalah melupakan proses pembuatan dari suatu produk. Kami berusaha memahamkan bagaimana tidak mudahnya proses kreatif pembuatan pin ini kepada konsumen agar customer paham mengapa mereka harus membayar sejumlah harga, salah satunya adalah dengan menunjukkan proses produksi dari proses kreatif menuangkan ide ke desain-print-laminasi-pemotongan-pencetakan-kuality control-dan packaging.

    Yang terakhir kami juga menjelaskan mengapa harga merchanidise by order lebih murah dari produk jadi kami dengan tema tertentu, misal semarangan/ undip. Tidak lain tidak bukan, kalau by order kami mencetak 1 atau 2 desain untuk ratusan semakin banyak semakin murah, tapi untuk produk jadi kami mencetak 1 desain dalam jumlah yg terbatas, dan ada kekayaan intelektual berupa ide kreatif yang layak di hargai. Jadi kalau memebeli produk jadi berarti membeli karya seni/ide, tapi kalau order hanya membayar biaya cetak.

Kurang lebih begitu guys..
Semoga mengisnpirasi, penasaran dengan kualitas serta proses kreatif kami,
Mampir ke LOETJU ya..
www.loetju.web.id

saya 
Achmad Munandar


 SETENGAH KOSONG atau SETENGAH ISI?

SETENGAH KOSONG atau SETENGAH ISI?

04.34
ini bukan Tom san Chong ya, yang kosong adalah berisi-berisi adalah kosong :)

        Kita pasti pernah mendengar pertanyaan, “apakah gelas ini setengah penuh atau setengah kosong?” kira-kira seperti itulah pertanyaannya ketika seseorang memperlihatkan gelas yang setengahnya berisi air. Jika kita menjawab “setengah penuh” , maka anda dianggap orang yg optimis, selalu berfikir  positif. Begitu juga sebaliknya jika kita menjawab, “setengah kosong” namun, ada juga pandangan lain, seperti yang disampaikan oleh, Mark Victor Hansen dan Robert G Allen dalam Bukunya “cracking the millionaire C.O.D.E ” (2006) yang mengatakan gelas itu penuh, karena selain air yang tampak oleh mata, ada juga udara yang tak terlihat oleh kita. Udara yang mengandung oksigen, yang membuat kita bernafas dan hidup.

      Bukan soal gelas setengah penuh, setengah kosong atau penuh yang hendak saya bahas di sini. Apa yang saya sampaikan di atas hanyalah ilustrasi, atau cara saya memandang bulan Juni, sebagai bulan pertengahan di setiap tahunnya. Bulan juni punya arti yg sangat penting, karena disitulah kita bisa menilai apakah usaha kita sudah berjalan setengah penuh, setengah kosong, sudah penuh atau justru masih kosong?

      Tahun 2012 sudah berlalu setengahnya, jika usaha kita sudah berjalan penuh. Sungguh indah sekali, kita tinggal memelihara dan melakukan pengembangan hingga tutup tahun, jika masih kosong atau belum terlaksana sama sekali, maka kita betul-betul harus instropeksi diri, apa yang menggangu kita selama ini?

    Dalam konsdisi setengah penuh, kita harus mampu melihatnya sebagai penuh, seperti yang disampaikan Hansen dan Allen di atas. Penuh dalam artian, hingga akhir tahun, kita telah memandang banyak peluang dan kesempatan. Peluang usaha yang akan menghidupkan mimpi-mimpi kita menjadi kenyataan. Jika sudah memahami filosofi itu, maka kita tidak perlu lagi berfikir juni sebagai gelas setengah kosong. Karena ternyata kita bisa isi yang kosong itu dengan berbagai harapan, doa dan tindakan kita yang positif.

      Semoga, siapapun yang telah menyadari waktu berjalan begitu cepat, semua diberikan kekuatan untuk mengisi dengan berbagai tindakan tepat. Peluang tak pernah sepi jika kita melihat waktu ke depan. Tak lama lagi bulan puasa, lalu lebaran, natal tahun baru dan lain sebagainya. Mari kita isi setengah  yang masih kosong, hingga kita merasa tahun ini sudah penuh.

Salam kreative

sy nandar
saya BANGGA jadi PENJUAL KRIPIK PISANG

saya BANGGA jadi PENJUAL KRIPIK PISANG

04.31
Perkenalkan nama saya NANDAR, profesi sebagai seniman  grafis, dan sekarang saya jualan Kripik Pisang....
     Sedikit cerita, kurang lebih 1 tahun yang lalu, saya di kirim ke UI oleh undip mewakili kampus kategori aktivis kewirausahaan dari Program Mahasiswa Wirausaha PMW 2009, LOETJU merchandise semarangan, bersama 2 rekan lain dari Aktivis mahasiswa, Asep Akmal A (ketua BEM FPIK 2011) dan Febriana Sartika Sari (mawapres III undip 2011). Dalam ajang indonesian Leadership Camp atau ILC 2011. Salah satu rangkaian acaranya yg menarik adalah Lomba Proposal Project Social dan seminar tentang Program Pemberdayaan Masyarakat,.

     Sangat menarik kami bertemu pendiri Dompet Dhuafa pak Eri Sadewo dan beberapa aktivis pemberdayaan masyarakat. Salah satunya pemenang lomba social project ILC tahun sebelumnya dengan produk jilbab kreasi yang di kerjakan oleh ibu-ibu mantan penderita kusta di daerah Sinatala, Tangerang. Nama project itu adalah Jilbab Kreasi Nalacity.

    Yang membuat saya semakin menarik  saya tinjau dari aspek bisnis marketing dan kreativitas, orang mau membayar mahal untuk satu buah jilbab hasil kreativitas ibu-ibu ini, hampir mendekati harga merk kerudung terkenal di negeri ini, sebut saja Rabbani,.

     Mungkin dari aspek kualitas bahan dan seni kreativitasnya tidak seberapa dalam meneingkatkan nilai ekonomis dari jilbab kreasi ini, di pasar juga tidak kalah banyak produk serupa dan bisa di dapat dengan harga lebih murah. Namun sekali lagi, orang-orang mau membeli pproduk ibu-ibu ini dengan harga yang tinggi dan bahkan mengenakan atau membeli produk ini bisa meningkatkan prestise dan kepuasan tersendiri.

    Nilai Empowering.
    Setelah beberapa waktu saya menelaah, satu jawaban yang membuat orang mau membayar mahal produk jibab kreasi ibu-ibu ini, dan mengapa bisa jadi kepuasan serta prestise, yaitu EMPOWERING. Secara luas dengan membeli produk ini sang pembeli tidak hanya memmebeli produk secara nilai kualitas tapi empowering, yaitu membantu pemberdayaan masyarakat mantan penderita kusta yang dlam kehidupan sehari-hari memang termarjinalkan begitu juga dalam kesempatan mencari penghasilan yang layak di banding orang-orang normal. Jadi pertimbangan konsumen tidak lagi hanya nilai ekonomis tapi juga nilai sosial ketika membeli produk ini.

     Dan hari itu kami pulang dari UI menyabet juara sosal project terbaik. Dengan program pemberdayaan masyarakat desa Rowosari kec.Tembalang yang secara potensi alam sentra penghasil Pisang dengan kualitas ekspor, namun secara potensi SDM masih lemah dalam mengekplorasi agar bisa menjadi komoditas ekonomi yang menghasilkan dan menyejahterakan.

      Alhamdulilah, di awali oleh rekan-rekan Komunitas Produkstif Beastudi Etos Semarang, sejak tahun 2009 kini desa Rowosari menjadi desa binaan, mulai dari aspek pendidikan, kesehatan serta ekonomi, salah satu hasil produk andalan nya adalah, aneka olahan buah pisang.
    
Saya bangga jadi penjual kripik..
      Produk andalan kami kripik buah pisang aneka rasa dengan branding ROBBANA (rowosari banana). Melalui produk ini kami ingin menjual snack banana crispy aneka rasa yang tidak hanya nikmat secra rasa namun dengan membelinya ANDA telah berprisipasi dalam program pemberdayaan masyarakat desa rowosari, karena semua keuntungan akan di gunakan untuk support program-program kami. Berawal dari jualan kripik kami yakin grand desain pemberdayaan masyarakat dari semua sisi pendidikan, sosial, kesehatan dll bisa terwujud.

     menghadirkan 4 pilihan rasa:
- Rasa Orisinil: tanpa bumbu rempah-rempah tanpa MSG, asli rasa yang keluar dari buahpisang memberi cita rasa tersendiri untuk di nikmati

- Rasa Gurih: Rahasia bumbu rempah-rempah warisan leluhur turun temurun gurih alami membuat lidah tidak mau berhenti untuk menikmati

- Rasa Manis: perpaduan manis asli buah pisang pilihan & rasa manis percikan air gula tebu asli, berpadu menjad imanis yang istimewa melapisi renyah & gurih pisangnya

- Rasa Pedas : cooming soon

     Pendek kata, bagi yang ingin membeli, menjadi agen, produk snack ROBBANA bisa datang ke outlet resmi kami di  jl. Banjarsari Gang. Iwenisari no. 7 a Tembalang-Semarang - Asrama Etos.

Ucapan terimaksih juga untuk rekan-rekan yang telah membantu program ini, LSM dan kelembagaan mahasiswa di undip serta berbagai sponshorship.
Semoga Allah SWT membalas dengan sebaik2 balasan.aminn
Marketing efektif Menepis pasar skeptic

Marketing efektif Menepis pasar skeptic

04.27

apa kabar apa bapak -ibu,kang mas mbk yu , ketemu lagi di bulan juli, yup sedikit share knowledge kali ini dari salah satu majalah favorit saya selain majalah bobo, he,,he,,bercanda.

Pasar skeptic? Apa itu? Kata Deborah Austin, pakar marketing di ABS. Pasar skeptis adalah sebuah kondisi ruang publik potensial yang telah belajar memahami kualitas produk. Secara sederhana, pasar skeptis adalah pasar yang pintar. Pasar ini tidak mudah percaya, tapi juga tidak mudah menolak. Karena potensial, maka strategi pemasarannya pun harus pintar! Vicky Terrence Davis, William R. Patterson, dan D. Marques Patton, merumuskan 11 teknik pemasaran yang pintar itu.

1.  Kenali produk atau jasa yang anda jual
Artikan kaa kenali sebagai pahami. Jadi pahami kelemahan, kelebihan sekaligus fitur-fitur produk atau jasa anda. Pasar skeptis membutuhkan informasi yang rinci, jadi, siapkan diri dengan semua informasi.

2.  Kenali prospek anda
Informasi demografik prospek merupakan informasi yang harus anda miliki. Jiga menyangkut psychological behavior. Pasar skeptis biasanya terdiri dari individu-individu yang well-informed. Karena itu, fokuslah pada hal-hal yang dianggap penting oleh prospek anda.

3.  Percayai kata-kata anda sendiri
Ini sebuah pertanyaan penting; bagaimana prospek bisa mempercayai kata-kata anda jika anda sendiri tidak mempercayainya? Selalu pancarkan antusiasme, sebab antusiasme umumnya bersumber dan berakhir pada kepercayaan.

4. Transparansi kejujuran
Pasar pintar tidak tertarik pada seberapa pintar anda berkata-kata. Pasar pintar tertarik pada seberapa jujur dan terbuka Anda tentang produk yang ditawarkan pada mereka!

5.  Kepercayaan lewat endorsement atau testimonial
Pasar skeptis umumnya menginginkan bukti. Testimoni positif dari pihak-pihak yang mereka hormati—bukan sembarang orang, hanya akan bermuara pada tiga hal; penjualan, penjualan dan penjualan!

6.  Free trial, diskon, insentif dan garansi
Semua strategi ini menunjukkan pada prospek anda bahwa anda yakin pada produk atau jasa anda. Mana yang akan anda tawarkan, tergantung pada kondisi khusus prospek anda. Ingat strategi ini bertujuan untuk memperkecil resiko yang harus ditanggung pembeli.

7.  Bandingkan dengan kompetitor lalu diferensiasi
Anda harus paham sifat bisnis anda. Anda harus paham pula kompetitor anda. Lalu, menggabungkan keduanya dan menambahkan elemen kebutuhan prospek. Tiga hal ini memberi anda sudut pandang pemasaran yang efektif. Dengan ini anda bisa menggunakan frasa harga terendah—jika menekankan pada nilai, resmi—jika menekankan pada keotentikan produk atau jasa, terbaik—jika memfokuskan pada superioritas produk atau jasa dan satu-satunya—jika menekankan pada eksklusifitas.

8.  Raih hubungan bisnis dan jaringan
Jangan hanya menjual! Raih dan ciptakan hubungan serta jaringan bisnis yang baik . dengnan kedua hal ini, anda bukan hanya bisa menjual, tapi juga bisa mendapatkan referensi.

9.   Fokus pada nilai dan keuntungan
Pasar skeptis amat memetingkan keuntungan. Fokuslah pada bagaimana produk atau jasa anda memberi keuntungan pada mereka. Hal yang sering muncul pada pasar skeptis adalah emotional selling, penjualan untuk memenuhi kebutuhan emosional. Sekali anda mampu memenuhi kebutuhan emosional itu, anda telah menciptakan penjualan terus menerus.

10.  Lontarkan pertanyaan cerdas dan isolasikan penolakan
Lontarkan pertanyaan seputar kebutuhan prospek dan lontarkan pertanyaan untuk mendorong prospek anda agr membeli dan mengisolasi penolakan mereka. Dua tantangan besar dalam hidup dan bisnis adalah membuat keputusan yang cerdas dan merealisasikannya. Jadi, dorong prospek anda untuk membuat keputusan yang cerdas dan membeli!

11.   Paradigma berkecukupan
Anda pasti pernah denga ramah menyodorkan handphone pada seseorang berkecukupan yang kehabisan pulsa tapi enggan mengeluarkan selembar koin 1000 rupiah untuk seorang pengemis. Ini paradigma berkecukupan. Jangan menjual dengan paradigma butuh dibeli. Semua benci pada penjual yang menggebu-gebu. Menjualah dengan keyakinan bahwa selalu ada kesempatan yang lebih besar. Ini membuat anda menjual dengan penuh percaya diri.

Semoga Bermanfaat
saya Nandar
salam kreative :)

BERBAGI ILMU *_*

BERBAGI ILMU *_*

04.23
hayo mau punya berapa ribu karyawan?he..he.. 6 Usaha Kecil untuk Menghargai Karyawan Anda SALAH SATU tantangan manajemen perusahaan adalah mempertahankan karyawan-karyawan terbaiknya. Seringkali kita menemukan beberapa karyawan yang sudah bertahun-tahun bekerja, mengalami pengenduran motivasi yang mengakibatkan turunnya performance dari hari ke hari. Perusahaan yang memerhatikan permasalahan ini, mungkin akan melakukan penelitian atau menerapkan trial and error sebagai solusi menumbuhkan kembali motivasi karyawan. Namun kadang proses mengenali karyawan ini dipandang memiliki pemborosan biaya dan belum tentu efektif. How to manage your employee with low cost? Berikut ini 6 cara yang bisa diterapkan atasan untuk menunjukan betapa berharganya karyawan yang mereka miliki: 1. Fleksibel waktu.
Berikan waktu yang tidak mengikat kepada karyawan. Beberapa perusahaan memang kebanyakan menerapkan office hours kepada staffnya. Namun sudah saatnya, memberlakukan quality time, dengan memaksimalkan waktu kerja dan menghindari lembur. Karyawan akan merasa perusahaan menghargai kesehatannya dengan tidak memporsir jam kerjanya hingga larut malam.
 2. Beri waktu rehat untuk liburan.
 Sisihkan beberapa hari dalam setahun untuk karyawan meninggalkan rutinitas kerjanya. Refreshing seperti itu akan menumbuhkan kembali semangat kerja setelah bosan dengan urusan kantor.
 3. Tunjangan kesehatan.
Sehat adalah faKtor penting bagi manusia. Apalagi biaya kesehatan saat ini tidak murah, karyawan akan berpikir 2 kali bila harus menghabiskan biaya besar hanya untuk mengecek kesehatan. Seyogyanya, perusahaan memberikan tunjangan kesehatan secara loyal kepada karyawannya guna meningkatkan produktifitas karyawan dan menghindari gejala penyakit yang tidak diinginkan.
 4. Ciptakan ruangan kantor yang bersih dan nyaman.
Budaya bersih ini tidak hanya tugas office boy (OB) kantor, tapi semua karyawan termasuk manajer perusahaan. Bekerja di tempat yang rapi dan teratur akan meningkatkan semangat kerja.
 5. Gratis makan siang.
 Bila kondisi keuangan perusahaan tidak memungkinkan untuk membiayai makan siang karyawan setiap hari, coba kurangi beberapa pengeluaran yang tidak perlu untuk biaya makan siang gratis paling tidak seminggu sekali atau sebulan sekali saja. Buktikan, karyawan pasti akan menunggu-nunggu hari itu tiba.
 6. Hargai usaha karyawan.
Ketika karyawan harus bekerja berjam-jam di saat yang lain menghabiskan waktunya bersama keluarga atau temannya, di saat itu sebenarnya mereka ingin dihargai. Berikan hadiah kecil seperti hadiah atau kiriman bunga dengan ucapan pribadi untuk mengakui kontribusi mereka selama ini. Tentu masih ada banyak langkah-langkah kecil yang bisa dilakukan, namun bisa berdampak besar. Tidak harus mahal, namun ketulusan dalam merangkul karyawan jelas akan lebih bermakna. (@nurulmelisa) sumber:http://www.portalhr.com